BALUT, LUWUK TIMES – Tragedi penikaman yang merenggut nyawa Fajar (25), pemuda asal Bunta, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga besar Lalusu dan Lapangga, Rabu (14/5).
Sekelompok orang mengeroyok dan menikam Fajar hingga tewas di Desa Tinakin Laut, Kabupaten Banggai Laut. Peristiwa berdarah ini mengguncang warga dan memicu sorotan tajam terhadap aparat penegak hukum (APH).
Keluarga korban menuntut polisi menangkap dan memproses semua pelaku tanpa terkecuali.
“Kami tidak mau setengah-setengah. Tangkap semua pelaku, jangan hanya sebagian! Keadilan untuk Fajar harus ditegakkan secepatnya,” tegas Baco, kakak kandung korban, di kediaman duka.
Keluarga juga menuntut polisi bekerja secara profesional dan menyelidiki kasus ini secara menyeluruh, tanpa perlindungan terhadap siapapun yang terlibat.
Mereka mengimbau masyarakat untuk tidak menyebar informasi palsu yang bisa menghambat proses hukum.
“Kami mohon kepada semua warga, bantu dengan informasi yang benar. Jangan tutupi kebenaran, karena itu hanya akan menyakiti korban dua kali,” ujar Baco.
Polisi sudah menangkap tiga orang yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan itu. Namun, keluarga korban yakin masih ada pelaku lain yang belum tersentuh hukum.
“Kami percaya, masih ada pelaku lain. Jangan biarkan mereka bebas, seolah tak terjadi apa-apa. Kami minta APH bertindak tegas dan adil,” desak keluarga besar.
Tragedi ini mengguncang rasa aman masyarakat Banggai Laut. Kasus ini juga menguji keberanian aparat untuk menegakkan hukum secara utuh.
Keluarga korban menegaskan, mereka tidak akan diam sampai semua pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya. Mereka menuntut kebenaran dan keadilan, tanpa kompromi.*
Penulis : Hasta Lamanda
Discussion about this post