Sekedar informasi, Provinsi Sulawesi Tengah memiliki tiga juta lebih penduduk dengan tiga belas kabupaten/kota, dengan panjang garis pantainya 6,653,31 km, 1.604 buah pulau, provinsi yang juga merupakan provinsi terluas di pulau Sulawesi dengan luas 61.841,29 km2.
KOMODITI
Provinsi Sulawesi Tengah memiliki beberapa komoditi unggulan yakni pertambangan nikel yang besar di Kabupaten Morowali, selain nikel, juga ada migas, batubara, galena, bijih besi, kromium dan emas serta galian c yang melimpah.
Pada sektor kelautan ada Teluk Tomini yang kaya perikananan, Kabupaten Donggala kaya akan ikan tuna yang menjadi primadona dunia utamanya pasar Amerika dan Jepang.
Khusus pada sektor perikanan, untuk satu kabupaten saja yakni kabupaten Donggala tanpa teknologi moderen, bisa menghasilan 20.717 ton tuna per tahun atau sekitar 10 – 16 % dari potensi kekayaan perikanan perairan selat makassar tempat nelayan menjelajah.
Begitu pula pengembangan sektor budidaya udang vaname, bibir dan tubir pantai di Sulawesi Tengah, sangat potensial dikembangkan menjadi tambak-tambak modern dengan nilai produksi dan ekonomi yang sangat besar.
Pada sektor pertanian dan perkebunan ada komoditi kelapa, jagung, sawit, cengkeh, kakao, kopi serta sektor agribisnis lain.
Baca juga: Harapan Ketua Fraksi PDIP Suryanto untuk APBD Sulteng 2022
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia mengawali sambutannya menyampaikan selamat dan apresiasi kepada Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura atas peluncuran bukunya tentang investasi di Sulteng.
MINUS
Menurut Menteri Bahlil Lahadalia Covid 19 belum berakhir termasuk di Indonesia yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi minus.
“Pada awalnya Covid-19 menyangkut persoalan kesehatan selanjutnya ekonomi dan sosial. Hanya lima negara besar yang penurunan kasus covid-19 cukup cepat yakni cina, India, Indonesia, Taiwan dan Japan,” kata Bahlil.
“Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 sudah mulai membaik, 7,21% dengan kontribusi terbesar konsumsi dan investasi sebesar 7-8%,” jelasnya.
Hadir pada kesempatan itu Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Tengah Dr. Hj. Vera Rompas Mastura, M.Si dan para bupati se-Sulteng.
Selain itu, pejabat PT. Perusda Sulteng Membangun, PT. Bank Sulteng, Mantan Kapolda Sulteng Komjen. Pol. Drs. Oegroseno, S.H. serta pejabat terkait lainnya. *
(Biro Administrasi Pimpinan)
Discussion about this post