Karena itu kita sering mendengar ungkapan “kesalahan yang tidak bisa dimaafkan”, nauzubillah. Padahal Allah sendiri mau memaafkan sebesar apapun kesalahan hambanya yang mau bertaubat kepada-nya.
Mampukah kita meletakkan makna ungkapan “mohon maaf lahir dan batin’ di suasana hari raya ini?
Marilah kita membuka lembaran baru dalam hubungan kita dengan orang yang berbuat kesalahan. Inilah esensi dari minal ‘aidin wal faidzin.
Guna melengkapi kesempurnaan pencapaian fitrah manusia, maka pada malam hari menjelang 1 Ayawal, kita diwajibkan membayar zakat fitrah. Zakat fitrah fungsi utamanya menurut Islam adalah disamping sebagai pensuci jiwa kita juga sebagai instrumen kepedulian kita kepada orang orang yang miskin. Sehingga mereka dapat merasakan kebahagian di hari yang fitri ini sekaligus sebagai pencegah tindakan-tindakan makar yang kerap kali muncul akibat kesenjangan sosial
Betapa pentingnya zakat fitrah sehingga nabi menegaskan ‘amalan puasa itu tergantung antara langit dan bumi belum sampai kepada Allah, sehingga dikeluarkan zakat fitrahnya.
Namun yang perlu kita ingat bersama ternyata orang -orang miskin atau yang tidak mampu itu bukan hanya butuh makan pada saat hari raya ini saja. Tapi juga di hari hari lain selama hayat dikandung badan. Itulah sebabnya penyaluran ’zakat infaq dan shodaqoh haruslah dilakukan secara berkesinambungan.
Melalui momentum hari kemenangan ini kami ingin mengingatkan kepada kita semua, akan pesan-pesan indah Rasulullah SAW:
Wahai para pemimpin yang kami cintai karena Allah, dipundakmu dipikulkan amanah nan mulia. Maka jagalah dengan sebaik-baiknya. Landasi setiap pekerjaan dengan semangat keikhlasan mencari ridho allah semata. Tegakkan keadilan dan kejujuran. Layanilah masyarakat dengan sepenuh cinta sebab rasulullah bersabda:
“Sebaik-baiknya pemimpin adalah mereka yang kamu cintai, dan mereka pun mencintaimu, kamu menghormati dan merekapun menghormatimu. Sebaliknya, seburuk-buruknya pemimpin adalah mereka yang kamu benci dan mereka pun membencimu. kamu melaknat mereka dan mereka pun melaknatmu,” (HR. Muslim).
Wahai para pemimpin kami yang amanah, demi Allah, goresan tintamu untuk Perda Syariah lebih berharga dari darahnya para Syuhada.
Jadilah rakyat yang baik. Iingatlah pesan baginda Rasul kepada kita
أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَ اْلسَّمْعِ وَ اْلطَّاعَةِ وَ إِنْ كَانَ عَبْدًا حَبَشِيًّا
“Aku wasiatkan kepada kalian dengan taqwa kepada Allah dan mendengar serta taat (kepada pemimpin) sekalipun dia adalah budak habsyi (orang hitam)” (HR. Ahmad 17144, Abu Dawud 4607, Turmudzi 2676 dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth).
Doakan para pemimpin kita, semoga selalu berada di jalan Allah. Selamat di dunia, bahagia di akhirat. Masuk syurga Jannatul Firdaus tanpa hisab.
Syukurilah karunia yang telah dianugrahkan Allah kepadamu. Perhatikanlah nasib mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan.
Betapa banyak mereka yang susah mencari sesuap nasi. Betapa banyak anak-anak yang harus putus sekolah karena ketiadaan biaya. Betapa banyak orang sakit yang antri menunggu maut karena biaya rumah sakit dan obat-obatan yang terlalu mahal.
Mereka adalah orang-orang yang menunggu uluran tanganmu. Demi Allah ini adalah ladang ibadah bagimu yang akan menghantarkan ke syurga Jannatul Firdaus bersama Rasulullah SAW.
Sebaliknya, Sabda Rasul SAW
لا يدخل الجنة بخيل… (رواه أحمد و الترمذي)
“Tidak akan masuk syurga orang yang bakhil/pelit/kikir ” -walaupun dia ahli ibadah.
Wahai para puqara wal masakin (orang yang hidup di bawah garis kemiskinan) pandanglah hidup ini dengan semangat optimisme. Singsingkanlah lengan bajumu, bertebaran di muka bumi cari karunia Allah.
Jangan pernah menyerah. Jangan pernah berpangku tangan menunggu keajaiban dan uluran tangan orang lain. Kerja dan terus kerja, “faiza farogta fan shob” apabila telah selesai satu pekerjaan maka segeralah lakukan pekerjaan lainnya atau jangan ditunda-tunda.
Wahai para suami-suami yang tercinta. Ingatlah pesan Rasulullah SAW, “orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya. Aku adalah orang paling baik di antara kalian terhadap keluargaku. Tidak ada orang yang memuliakan perempuan kecuali orang yang mulia. Tidak ada pula orang yang merendahkan perempuan kecuali orang yang hina.”
“Sesungguhnya orang yang paling sempurna imannya adalah mereka yang paling baik akhlaknya dan yang paling lembut terhadap keluarganya.” (HR. AT-Tirmidzi]
Oleh karenanya, cintai dan kasihi istrimu dengan penuh ketulusan dan kejujuran. Ciptakan suasana rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warohmah. Jauh dari pertikaian, percekcokan, perkelahian dan perceraian.
Wahai para istri-istri yang tercinta, jadilah istri yang terbaik bagi suamimu. Ingatlah pesan rasul ketika ditanya:
“Manakah wanita yang terbaik?” beliau menjawab : “yaitu wanita yang menyenangkan ketika dipandang suaminya. Taat ketika diperintah suaminya. Dan tidak menyelisihi suami yang berkaitan tentang dirinya dan hartanya dengan apa yang dibenci suaminya.
Ingat pesan baginda rasul:
“Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, kelak Allah akan tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diaduknya, dan juga allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya.”
“Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya, maka Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.”
“Wahai Fatimah! Yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah Fatimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.”
“Wahai orang-orang tua yang tercinta, ingatlah pesan Allah kepadamu: quanfusakomwaahlikumnaro
“Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” didiklak anak-anakmu dengan pendidikan agama. Jangan biarkan mereka larut dalam kebebasan. Jangan biarkan mereka hanyut dalam kemaksiatan.
Discussion about this post