Luwuk Times, Jakarta— Israel ternyata berbohong. Tentara Zionis menuduh rumah sakit As-Syifa menyimpan senjata dan dijadikan markas Hamas adalah tidak benar.
Klaim itulah yang menjadi alasan sehingga militer Pendudukan Israel membombardir rumah sakit terbesar di Palestina tersebut.
Faktanya tidak demikian. Rumah sakit As-Syifa hanyalah tempat perawatan pasien dan tempat pengungsi yang mencari perlindungan akibat kediaman mereka dihajar bom militer Israel.
“Klaim Pendudukan Israel mengenai keberadaan senjata di Rumah Sakit As-Syifa adalah sebuah kegilaan dan kebohongan belaka,” demikian dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam, Muhammad al-Hindi seperti yang dirilis Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas sebagaimana dikutip dari Okenesia.com, Kamis (16/11/2023) pagi.
Muhammad al-Hindi menyebut, apa yang dilaporkan oleh juru bicara tentara Pendudukan Israel adalah kebohongan yang jelas dan menggelikan.
Di masa lalu, musuh mencoba mendistorsi citra Rumah Sakit As-Syifa, dan dibuktikan dengan operasi militer seperti terjadi saat ini.
Bukti yang diberikan oleh tentara Pendudukan Israel mengenai Rumah Sakit As-Syifa sebut Muhammad al-Hindi, tidak ada gunanya.
Ia juga menyebut bahwa Pendudukan Israel menunda-nunda kesepakatan pertukaran tahanan dan mencoba mengulur waktu.
Di kesempatan serupa, Brigade Al-Qassam merilis pencapaian serangan yang mereka lakukan terhadap militer Pendudukan Israel.
Brigade Al-Qassam menargetkan sebuah ekskavator militer Israel yang disertai dengan pasukan tentara Pendudukan Israel dengan perangkat anti-lapis baja dan perangkat anti-personel lainnya di sebelah timur Juhr al-Dik.
“Dan Mujahidin kami mengkonfirmasi bahwa anggota pasukan tersebut terbunuh atau terluka,” demikian laporan Brigade Al-Qassam.
Media Israel setelah propaganda besar Israel tentang Rumah Sakit As-Syifa dan pendudukannya, ada kekecewaan di kalangan masyarakat Israel, karena Hamas hadir dan meluncurkan roket.
Diungkapkan pula laporan Kementerian Kesehatan Palestina, yakni sudah 11.320 orang syahid.
Termasuk 4.650 anak-anak, 3.145 wanita, dan 685 orang lanjut usia, sejak dimulainya agresi di Gaza.
Sebanyak 3.600 warga sipil masih hilang atau tertimbun reruntuhan, termasuk 1.750 anak-anak.
Mereka mendesak faksi-faksi Palestina bahwa apa yang dipublikasikan oleh penjajah Israel mengenai penemuan senjata di Rumah Sakit As-Syifa adalah bentuk kegagalan.
“Kami bertanya-tanya mengenai kurangnya tanggapan PBB dengan mengirimkan tim ke RS As-Syifa untuk memastikan kompleks tersebut bebas dari senjata. Kami menegaskan bahwa rumah sakit hanya ditujukan untuk pekerjaan kesehatan dan tidak digunakan untuk tujuan apa pun yang tidak sejalan dengan tugas-tugas ini,” ungkap Brigade Al-Qassam. *
(top)
Kunjungi Luwuk Times di Google News
Discussion about this post