LUWUKTIMES.ID— Pendudukan Israel menggunakan kelaparan sebagai ‘senjata’ untuk membunuh warga Jalur Gaza, Palestina.
Populasi warga di Gaza mewakili 80 persen dari seluruh penduduk dunia yang menghadapi risiko kelaparan atau bencana kelaparan.
Menggunakan kelaparan sebagai senjata, karena tentara Pendudukan Israel dengan sengaja mencegah pengiriman air, makanan, dan bahan bakar.
Dengan sengaja menghalangi bantuan kemanusiaan, melibas daerah pertanian, dan merampas bahan-bahan yang diperlukan penduduk sipil untuk kelangsungan hidup mereka.
“Anak-anak Gaza menderita kematian setiap hari, karena kelaparan. Jika mereka tidak mati karena bom, mereka mati, karena ketakutan atau kelaparan. Pemandangan anak-anak yang kelaparan memenuhi berbagai tempat,” demikian laporan dinarasikan Metha_blog, Minggu (28/1/2024) yang dikutip, Senin pagi ini.
Sejak dimulainya agresi di Gaza pada Oktober 2023, tentara Pendudukan Israel telah membunuh lebih dari 25.000 warga Palestina. Termasuk lebih dari 11.000 anak-anak dan 7.500 wanita.
Sementara lebih dari 63.000 warga Palestina lainnya terluka, dan terdapat lebih dari 7.000 warga Palestina hilang. Mereka dianggap hilang. Mereka mati syahid di bawah reruntuhan bangunan dan rumah yang hancur, atau mereka mati secara perlahan, atau tubuh mereka membusuk di jalanan.
Entitas pendudukan menghancurkan lebih dari 350.000 unit rumah, 417 masjid dan gereja, dan ratusan fasilitas sipil lainnya. * stp
Discussion about this post