IKLAN

Kecamatan

Kampanye Banggai Bergerak Lawan Politik Dinasti Digelar di Toili

388
×

Kampanye Banggai Bergerak Lawan Politik Dinasti Digelar di Toili

Sebarkan artikel ini
Kampanye Banggai bergerak lawan politik dinasti digelar di Kecamatan Toili Kabupaten Banggai, Selasa (16/01/2024). (Foto: Istimewa)

LUWUKTIMES.ID— Kampanye lawan politik dinasti mulai massif dilakukan. Jika sebelumnya, mimbar bebas yang diinisiasi kalangan mahasiswa itu berpusat di kawasan Tugu Adipura Luwuk, kini kampanye tersebut merambah ke kecamatan.

Selasa (16/01/2024), mereka menggelar mimbar bebas dengan label Banggai Bergerak Lawan Politik Dinasti di Kecamatan Toili Kabupaten Banggai.

Dalam aksi yang berpusat di bundaran tugu SAM Kecamatan Toili, puluhan mahasiswa dan warga membagikan ratusan selembaran, yang berisikan Lawan politik dinasti, politik uang, nepotisme politik, hingga mengajak ASN untuk tetap menjaga netralitas.

Koordinator aksi, Rifat Hakim mengatakan, mimbar bebas ini tak hanya digelar pada satu atau dua kecamatan saja. Akan tetapi gerakan yang sama akan dilaksanakan di seluruh kecamatan se Kabupaten Banggai.

Baca:  Punya Kans Besar Menang, Abd. Rahman Sadik Bertekad Sejahterakan Desa Taloyon

“Kami akan kampanye di 24 kecamatan,” kata Rifat Hakim.

Menurut dia, pertautan antara nepotisme politik dalam hal ini politik kekeluargaan, ketidak netralan birokrasi dan politik uang adalah dasar lahirnya politik dinasti.

“Itu embrionya, sehingga lahir politik dinasti,” kata Akram sapaan akrabnya.

Menurut Akram, sejak tahapan pencalonan pemilihan umum (pemilu) dimulai, Kabupaten Banggai telah dipertontonkan secara telanjang bagaimana daerah diambang berkuasanya politik dinasti.

Rifat yang juga Ketua DPC GMNI Luwuk menjelaskan, pencalonan mereka adalah biasa dalam demokrasi. Namun yang menjadi persoalan adalah jika sumberdaya milik negara, milik rakyat digunakan untuk mendapatkan kekuasaan.

Akram kembali mengatakan, struktur pemerintahan negara dari kecamatan, desa atau kelurahan sampai tingkat RT/RW juga patut diduga telah ditekan untuk mendukung dan mencari suara demi kepentingan syahwat politik keluarga.

Baca:  Pesan Kadis Pendidikan untuk Para Guru, Salah Satunya Jaga Etika

Struktur negara yang seharusnya melayani rakyat kini berubah fungsi menjadi alat kekuasaan untuk melayani kepentingan politik keluarga.

Baca: Rekonstruksi Jalan Siuna-Bualemo Kabupaten Banggai, Bobot Melampaui Target

Dan yang paling mencederai rasa keadilan kita sambung dia, adalah politik uang yang merupakan salah satu bentuk kejahatan luar biasa yang merupakan tindak pidana pemilu, justru dijadikan senjata utama untuk meraih kekuasaan.

“Kini saatnya kita bergerak bersama, bangkitkan kembali harga diri rakyat,” tutup Akram. *

VIDEO: Kampanye Banggai Bergerak Lawan Politik Dinasti Digelar di Kecamatan Toili Kabupaten Banggai

error: Content is protected !!