Advertisement
Kolom Syarif

Kebenaran Akan Menang Dalam Situasi Damai Bukan dengan Perang dan Konflik: Sebuah Pembelajaran Terbaik Bagi Indonesia

617
×

Kebenaran Akan Menang Dalam Situasi Damai Bukan dengan Perang dan Konflik: Sebuah Pembelajaran Terbaik Bagi Indonesia

Sebarkan artikel ini
Dr. Syarif Makmur, M.Si

Memilih Capres-Cawapres Terbaik Sangat Efektif Melalui Diskusi dan Dialog

Di Indonesia sejak awal kemerdekaan dalam penyusunan dasar negara Pancasila, Konflik antara Nasionalis dan Islam selalu dimenangkan Nasionalis , mengapa ? Karena kelompok nasionalis lebih memilih jalan damai tanpa perang dan konflik.

Kartosuwiryo, Kahar Muzakar dan lainnya yang memilih jalan perang dan konflik pada akhirnya tidak membuahkan hasil dan tujuan mereka gagal.

Hanya dengan cara damai dan memperbanyak dialog dan diskusi maka siapa yang benar dan siapa yang salah akan ketahuan dalam perjalanan waktu.

Dahulu, mengapa Islam berhasil masuk di Indonesia, ditengah kekuasaan Hindu-Budha yang sangat kuat di Jawa? Hall ini karena saudagar-saudagar yang membawa misi Islam melakukannya dengan cara yang santun, terhormat dan sangat damai.

Fitrah manusia yang merindukan kebenaran dan kebaikan akan masuk akal sehat dan hati Nurani apabila dilakukan dengan cara-cara yang damai dan harmonis, bukan dengan cara-cara yang emosional dan doktrin apalagi dengan cara paksaan.

Dr. Yahya Waloni sebagai contoh, seorang pendeta dan dari keluarga pendeta masuk Islam karena kesadaran berpikir yang obyektif dan rasional.

Baca:  Rekam Jejak Sang Jenderal dalam Arsip: Berani, Cerdas dan Patuh Membawanya ke Tahta ke 23 dan 29 Secara Teruji dan Terhormat

Hanya dengan proses yang damai, harmonis serta sejuk kebenaran dan kebaikan akan memenangkan dan dapat merekrut jutaan pendukung.

Termasuk dalam PILPRES 2024, jika masyarakat diberikan ruang diskusi dan dialog yang besar, maka akan terseleksi capres / cawapres terbaik yang akan terpilih.

Bila ruang kebebasan ini hanya di isi dengan bantuan beras, bantuan susu, dan bantuan uang serta bantuan lainnya maka akan terpilih Capres / cawapres yang membawa potensi konflik bangsa di kemudian hari.

Tidak akan dapat dihasilkan Pemimpin bangsa terbaik yang dirindukan rakyat, bila konflik dan permusuhan antar anak bangsa terus berjalan.

Hentikan permusuhan dan konflik, lakukan diskusi dan dialog tentang kebenaran dan kebaikan para calon presiden & calon wakil presiden seperti halnya kaum qurais mendiskusikan dan mendialogkan Abu Jahal dan Abu Lahab dengan Nabi Muhammad SAW.

Dibiarkan kesempatan untuk publik melakukan analisis, kajian serta perdebatan secara damai dan terhormat, siapakah Presiden / Wakil Presiden terbaik yang akan dipilih oleh rakyat.

Baca:  Kronos dan Kairos, Dimensi Kesempatan dan Dimensi Waktu

Hanya dengan akal sehat, kewarasan, obyektifitas, serta rasionalitas yang tinggi kita dapat memilah dan memilih siapa yang terbaik untuk dipilih.

Bukan dengan cara memfitnah dan menjatuhkan salah satu pasangan calon untuk mendapatkan kemenangan, bukan dengan cara menggunakan alat-alat kekuasaan serta sumber daya negara lainnya untuk memenangkan Pilpres.

Presiden dan Wakil Presiden terbaik akan kita dapatkan melalui dialog dan diskusi yang menghasilkan kesimpulan terbaik.

Debat capres dan cawapres tidak hanya efektif dilakukan para kandidat, tetapi debat itu terbaik dan benar dilakukan publik dengan sarat tidak ada konflik, permusuhan apalagi perang.

Nabi Muhammad SAW telah membuktikan dalam perjanjian Hudaibiyah 630 Masehi yang diatas kertas sangat menguntungkan Kaum Qurais, tetapi hasil akhirnya sangat menguntungkan Islam karena hanya ada satu permintaan Nabi Muhammad SAW agar tidak ada perang selama 10 (sepuluh) Tahun. *

Penulis adalah Arsiparis Ahli Utama Kementerian Dalam Negeri