ROLING alat kelengkapan dewan (AKD) di DPRD Banggai terjadwal pekan pertama bulan April 2022. Meski masih seminggu lagi, namun lobi lobi politik internal parlemen lalong mulai terasa auranya.
Lima AKD minus Badan Musyawarah (Banmus) dan Badan Anggaran (Banggar), mengingat itu merupakan eksoposio unsur pimpinan DPRD Banggai, akan menjadi rebutan tujuh fraksi.
Kompetisi bagi-bagi jabatan terwacanakan akan kompetitif, apabila koalisi Pilkada Banggai tahun 2020 turut mewarnai roling AKD yang dihelat setiap 2,5 tahun periodeisasi berjalan tersebut.
Ketika prediksi tadi tak meleset, maka ketatnya persaingan lebih kental terjadi pada perebutan jabatan Ketua Komisi.
Komisi 1
Dari catatan Luwuk Times, sepertinya Fraksi Partai Gerindra, masih doyan menahkodai komisi yang membidangi masalah pemerintahan tersebut. Karena memang saat ini, komisi yang paling rajin menggelar rapat dengar pendapat (RDP) atau hearing ini ketuanya adalah kader Partai Gerindra, Masnawati Muhammad.
Karena menjadi petahana pada Komisi 1, sehingga memungkinkan dari empat wakil rakyatnya, maka Partai Gerindra mengirim 2 alegnya pada komisi itu.
Tidak menutup kemungkinan, Fraksi PDIP akan menjadi rival Fraksi Gerindra. Alasannya, hanya fraksi merah ini yang bisa mendorong 3 anggota dewannya pada komisi itu.
Apakah Fraksi Gerindra mampu mempertahankan komisi itu, tentu akan ditentukan dengan manuver politik fraksi yang diketuai Winancy Ndobe tersebut.
Komisi 2
Komisi membidangi masalah pembangunan ini juga tidak kalah kompetitif. Fraksi NasDem yang akan menjadi petahana pada perebutan jabatan Ketua Komisi 2, akan menuai sukses, apabila gerbong koalisi Pilkada 2020 mampu masuk dalam pendistribusian AKD.
Kalau pun PDIP sebagai fraksi gemuk di DPRD Banggai menjadi lawan Fraksi NasDem, maka di atas kertas fraksi yang diketuai Sientje Najoan ini lebih diunggulkan.
Karena bisa saja Golkar, Gerindra, PAN serta fraksi gabungan PHP (PKB-Hanura-Perindo) lebih cenderung ke Fraksi NasDem. Kalaupun Fraksi PKS masih setia dengan Fraksi PDIP, maka hitungannya adalah 6-4 untuk kemenangan Fraksi NasDem.
Komisi 3
Kabarnya, Fuad Muid masih mendapat dukungan Fraksi PDIP untuk memegang kembali kepemimpinan pada Komisi 3. Tentu saja itu bukan perkara mudah untuk mempertahankan jabatan itu.
Pasalnya Fraksi Partai Golkar juga punya keinginan yang sama merebut jabatan ketua komisi yang membidangi masalah keuangan tersebut. Fraksi kuning ini akan mendorong Irwanto Kulap dalam kontestasi AKD ini.
Memang berdasarkan modal awal, Fraksi PDIP lebih besar. Sebab Fraksi PDIP akan mendorong 3 wakilnya. Sementara fraksi Golkar hanya 2 aleg.
Konstelasinya bisa berubah 180 derajat, apabila koalisi Pilkada Banggai 2020 lagi-lagi turut mewarnai bursa Fuad Muid versus Irwanto Kulap itu.
Hitungan sementara, Fraksi Golkar unggul 8 suara. Sedang Fraksi PDIP hanya 3 suara. Apa yang mendasari sehingga terjadi kemenangan mutlak tersebut?
Jika merujuk koalisi pilkada Banggai 2020, maka Fraksi Golkar sudah punya saldo awal 5 suara, yakni NasDem 2, PHP 1 dan Golkar 2 suara.
Akan kemana kiblat dukungan Fraksi PAN, Gerindra dan PKS?
Sekalipun tidak satu gerbong dengan koalisi pilkada Banggai 2020, namun kans ketiga fraksi ini memberi dukungan buat Fraksi Golkar cukup besar.
Nah, ketika itu terjadi maka Fraksi Golkar lah yang menjadi jawara pada kompetisi perebutan komisi pemburu PAD (pendapatan asli daerah) tersebut.
Untuk dua AKD lainnya, yakni Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) dan Badan Kehormatan (BK), sepertinya tidak se sengit perebutan jabatan ketua komisi tadi.
Tapi yang jelas, siapa yang nantinya Ketua Bapemperda dan Ketua BK, tidak lepas dari lobi lobi politik para politisi handal Kabupaten Banggai hasil pemilu legislatif 2019 itu. *
Discussion about this post