Semisal, pemberian bantuan alkon. Bantuan pupuk itu sifatnya jangka pendek.
“Kalau itu tidak dilakukan, lama kelamaan tidak mau menanam padi. Hari ini, petani mengalami kesulitan. Kalau operasi pasar itu hanya sepihak, karena tidak menguntungkan bagi petani. Praktis, petani hanya jadi budak,” nilai Suprapto.
Elnino atau kekeringan melanda di mana-mana. Elnino memberikan beberapa dampak signifikan, seperti, kekeringan, kekurangan air bersih, gagal panen hingga kebakaran hutan dan lahan.
“Secara nasional Elnino terjadi di mana-mana. Cuma tidak bisa dipungkiri, biaya produksi mahal,” ungkap Suprapto.
Masih dengan komentar Suprapto, pemerintah daerah harus meramu program antisipasi.
Program yang harus dilakukan pemerintah daerah kata Suprapto, mengurangi biaya mahal produksi bagi petani.
“Pemerintah daerah memang harus ambil bagian dengan mengintervensi sebagai upaya stimulus terhadap petani,” katanya.
Bentuk intervensi itu adalah memberikan bantuan kepada petani. Stimulus bantuan pemerintah daerah itu adalah bentuk antisipasi jangka pendek.
Semisal, pengadaan alkon, karena di mana terjadi kekeringan. Bentuk bantuan pemerintah lainnya adalah sarana produksi dalam bentuk pupuk.
“Pupuk non subsidi mahal. Pemerintah pusat, sekarang memangkas pengadaan pupuk subsidi. Artinya, petani menderita, karena kemahalan pupuk,” ujarnya. *
Baca: Sekretariat DPRD Banggai Ikut Forkom di Parigi Moutong
stp
Discussion about this post