Jargon Kabupaten Banggai sebagai daerah yang tertinggi money politik di Indonesia akan mampu di orkestrasi oleh AT dengan pengalamannya di periode pertama.
Apalagi, sistem politik di Indonesia belakangan ini sangat permisif dan telah menghalalkan praktek-praktek money politik, dan AT sangat memahami itu.
Dan ia akan santun dan rendah hati dalam memainkan politik uang yang memang sangat di idamkan oleh sebagian besar masyarakat Banggai yang miskin secara kultural dan structural.
Masyarakat Banggai akan lebih percaya kepada AT sekalipun janji-janji politiknya banyak yang tidak terbukti, dari pada harus percaya kepada pendatang baru yang berjanji dengan jujur tetapi belum ada bukti.
Publik Banggai lebih memilih calon yang sudah terbukti dan teruji dari pada calon baru yang baru berjanji.
Sepertinya, AT sudah mendapatkan legitimasi dan legalisasi dari masyarakat Banggai untuk maju pada Pilkada Banggai 2024.
Muncul nya nama-nama baru sebagai penantang AT pada Pilkada 2024 seperti Obama (sebutan Samsul Bahri Mang), Sulianti Murad, Sri Indraningsih Lalusu dan lainnya akan menjadi lawan yang sangat ringan untuk dihadapi AT.
Apalagi diantara calon-calon tersebut bersedia menjadi pendamping AT, maka akan menambah keyakinan publik bahwa AT akan memenangkan pertarungan politik tersebut.
Samsul Bahri Mang
Menurut penulis kans Samsul Bahri Mang (Obama) untuk mendampingi AT dalam Pilkada Banggai 2024 akan sangat memungkinkan.
Itu karena AT telah masuk dalam rumpun keluarga besar Golkar sekalipun Obama telah mendapatkan rekomendasi atau tiket untuk maju sebagai Calon Bupati dari Golkar.
Sekalipun Obama telah mendapatkan rekomendasi Golkar, tetapi nantinya rekomendasi itu akan berubah dan beralih kepada AT.
Karena kita tahu politik di Golkar sangat cair dan mudah berubah.
Golkar akan mempertimbangkan faktor kemenangan, siapa yang lebih berpotensi menang maka itulah akan menjadi pilihan Golkar.
Sebenarnya, Obama sudah sangat layak dan pantas untuk maju sebagai Bupati Banggai, hanya terkendala kelemahan sumber daya sehingga posisi nya sebagai Ketua Golkar direbut oleh Benny Tamoreka.
Disini sudah dapat dilihat oleh publik Banggai bahwa mantan ketua DPRD itu sudah tidak memiliki sumber daya terutama sumber daya keuangan dalam mengelola organisasi politik terbesar di Indonesia itu.
Discussion about this post