Oleh: Taufan Pratama Zasya, B.A., M.A
BERBICARA tentang olahraga tidak akan lepas dari melatih jiwa dan fisik dalam mengejar kebugaran yang diinginkan. Teknik diet pun seliweran di jagat maya bahkan hingga ke handphone kalian, bukan?
Tidak hanya sebatas itu, beberapa tokoh akademisi termahsyur akhirnya sepakat untuk membuat acuan penghitungan dasar dalam pengembangan olahraga, atau biasa disebut indeks.
Namun, dalam hal ini, indeks yang dimaksud lebih spesifik lagi kepada Indeks Pembangunan Olahraga / Sport Development Index (SDI).
Kali ini kita tidak akan terburu-buru mengukur atau membahas acuan ukuran dalam pengembangan olahraga di Kabupaten Banggai. Secara sederhana kita mencoba mengulas beberapa gebrakan inovatif maupun langkah visioner yang dilakukan oleh Bupati Banggai Ir. H. Amirudin Tamoreka, MM, AIFO. dalam upaya pengembangan olahraga di Kabupaten Banggai.
Porprov Sulteng IX 2022 Taruhan Harga Diri
Sub judul ini sebenarnya mengungkapkan keberanian seorang Amirudin selaku Bupati Banggai untuk menjadi tuan rumah pada gelaran Pekan Olahraga Provinsi Sulawesi Tengah ke-9 tahun 2022 yang seharusnya menjadi tanggung jawab Kabupaten Buol melaksanakan perhelatan akbar ini.
Tak ayal, mental petarung itu muncul demi tanah kelahirannya sendiri, gagasan ini-pun direspon positif oleh Pemerintah Provinsi dan khalayak publik. Lalu, muncul pertanyaan, apakah Banggai siap? Fasilitas siap? atau kita semua siap? Dinamika pun terjadi, pro dan kontra muncul, tetapi namanya mental petarung, walhasil celoteh itu bukan hambatan baginya.
Semua pihak kalang kabut dibuatnya, mulai dari masyarakat umum hingga elit Kabupaten. Sekali lagi itu merupakan sebuah cara atau trik yang dilakukan secara piawai oleh Bupati untuk memberi pesan kepada jajarannya: Begini cara saya bekerja, harus cepat, tepat dan tuntas.
Begitu gambaran yang dapat kita lihat. Alih-alih bertarung gengsi, padahal agenda percepatan pembangunan tujuan utamanya. Para atlet, pelatih dan keseluruhan cabang olahraga bersiap menerima tugas besar, menyukseskan Porprov dan menjadi juara umum.
Awalnya memang terlihat carut-marut, tetapi keyakinan itu hadir karena energi dan kekuatan besar yang ditransfer oleh seorang Bupati kepada jajarannya menjadi asupan utama para pemangku kepentingan.
Dapat dikatakan taste atau standar rasa yang dimiliki Bupati cukup tinggi, tentunya, kebijakan ini membuat perubahan besar bagi dinas teknis maupun para pemangku kepentingan di bidang keolahragaan.
Sebut saja KONI Banggai, seakan-akan KONI Banggai adalah sebuah restoran kecil, mendadak dapat pesanan yang fantastis, bukannya para koki dan tim dapur akan kaget?
“Bagaimana caranya ini, anggaran kita cukup atau tidak?” Kira-kira begitu situasinya.
Discussion about this post