BANGGAI, Luwuk Times — Dari sejumlah program kerja Bupati Banggai Amirudin, satu hal yang cukup menonjol. Program itu bernama 1 Juta Satu Pekarangan.
Meski program ini baru berjalan seumur dengan kepemimpinan Amirudin yakni sekitar 3 tahun, namun 1 Juta Satu Pekarangan mampu memberikan manfaat sangat besar kepada masyarakat.
Bahkan program yang notabene inisiatif langsung dari Amirudin tersebut masuk top ten atau 10 besar se Indonesia.
Dari wawancara secara live di Studio Jiwaku, Bupati Banggai Amirudin memberi penjelasan mengapa harus ada program yang didanai lewat APBD sebesar 54 miliar tersebut.
“Ini merupakan program saya sendiri. Dan kenapa ada program ini,”? kata Amirudin, menjawab pertanyaan Irwanto Kulap dalam wawancara berdurasi 1 jam itu.
Saat pilkada Banggai 2020 lalu atau pada tahapan kampanye, Amirudin mengaku prihatin masih banyak kalangan ibu rumah tangga (IRT) yang kesehariannya hanya menanak nasi dan menjaga anak.
“Ketika saya berkampanye, saya melihat banyak ibu-ibu di Kabupaten Banggai hanya menanak nasi dan menjaga anak,” ucap Amirudin.
Dari situlah muncul inisiatif untuk mencanangkan program, yang sasarannya pemberdayaan bagi kalangan ibu ibu, sehingga mereka bisa membantu suami untuk menambah pendapat tanpa keluar rumah.
Program ini awalnya sambung Bupati Amirudin, dicanangkan dalam bentuk gerakan ekonomi, yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Banggai.
Akan tetapi setelah di asistensi ke provinsi, ternyata tidak bisa terakomodir. Karena yang bisa mendapatkan bantuan itu hanya orang yang tergolong miskin. Sehingga tidak semua mendapatkannya.
Dengan begitu muncul lah program 1 Juta Satu Pekarangan, yang mengakomodir warga yang masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
“Mereka lah yang bisa mendapatkan 1 Juta Satu Pekarangan,” jelas Bupati Amirudin.
Soal adanya spekulasi bahwa program 1 Juta Satu Pekarangan belum jalan, ditanggapi Amirudin.
“Kalau disebut belum jalan, itu mungkin orang yang tidak pernah ke desa. Tapi kalau mereka ke desa, tentu akan melihat, bagaimana orang terima bibit, bagaimana orang terima ayam petelur dan ikan lele,” kata Amirudin.
Begitu pula dengan pendapat bahwa 1 Juta Satu Pekarangan itu adalah dalam bentuk uang, juga mendapat respon Amirudin.
“Soal yang bertanya dulu bentuk uang. Kita tidak pernah menjanjikan dalam bentuk uang. Karena ini pemberdayaan. Sehingga untuk mengurangi pengangguran. Itulah konsep yang kami ciptakan,” kata Amirudin sembari menambahkan, “Kalau uang, berapa pun besarnya diberikan pasti habis”.
Tak hanya bermanfaat bagi warga Kabupaten Banggai. Program 1 Juta Satu Pekarangan mendapat pengakuan secara nasional.
Hal itu dibuktikan dengan masuk dalam top ten program 1 Juta Satu pekarangan.
“Awalnya kita ikutkan ambulance dering. Kita pemenang Asia. Kemudian masuk top 45. Dan yang terakhir ini kita masukkan 1 Juta Satu Pekarangan dan masuk 10 besar se Indonesia,” jelas Bupati Amirudin.
Itu artinya sambung kandidat Bupati petahana pada Pilkada Banggai 2024 ini, program 1 Juta Satu Pekarangan itu di tingkat nasional bisa dilihat secara nyata. *
Baca: Bupati Amirudin Buka Raker Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Banggai
Discussion about this post