Reporter Sofyan Labolo
SEBANYAK 25 cabang olahraga (cabor) akan dipertandingkan dan diperlombakan pada pekan olahraga provinsi (Porprov) se Sulteng di Kabupaten Buol tahun 2022. Kabupaten Banggai akan ikut ambil bagian pada semua cabor.
Bagaimana respons KONI Kabupaten Banggai dalam mempersiapkan cabang olahraganya menghadapi hajatan tingkat regional empat tahun sekali itu?
1). Panahan
Pada Porprov sebelumnya di Kabupaten Parigi Moutong, cabang panahan masuk kategori eksebisi. Tidak ada atlet Banggai yang tampil dalam eksebisi tersebut.
Sekalipun belum ada pengalaman tanding di Porprov, bukan berarti cabang ini diabaikan.
Hasil pertemuan antara panitia pelaksana seleksi internal atlet cabang olahraga (SIA Cabor) bersama pengurus Persatuan Panahan Indonesia (PERPANI) Kabupaten Banggai terungkap, daerah ini memiliki potensi atlet.
Pada kejuaraan panahan memperebutkan piala Dandim 1308/LB beberapa waktu lalu, ada atlet Banggai yang sukses meraih dua medali emas. Pesertanya saat itu, tidak hanya dari Kabupaten Banggai. Akan tetapi beberapa kabupaten di Sulteng ikut ambil bagian.
Cabang panahan juga potensial untuk mendulang medali. Sebab ada 10 nomor yang akan diperlombakan di Porprov tahun depan.
Rasa optimis bahwa atlet panahan Banggai bisa berbicara di arena Porprov itu disampaikan Humas SIC Cabor Sugiarto Djanun.
Baca juga: Panitia SIA Cabor Tahun 2021 Mulai Action |
“Kami yakin panahan bisa memberi kontribusi medali di Porprov,” kata Sugiarto.
Bahkan KONI punya perencanaan kedepan, atlet panahan akan mengikuti training center (TC) atau pemusatan latihan selama 2-3 bulan.
2). Dayung
Tidak berbeda dengan panahan. Cabang olahraga dayung juga daerah ini belum punya pengalaman tanding di tingkat provinsi. Saat eksebisi di Porprov Parigi Moutong, kontingen Banggai absen.
Tak cuma itu kendala yang dihadapi Pengkab Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kabupaten Banggai. Minimnya sarana dan prasarana turut mempengaruhi kesiapan atlet dayung Banggai.
Dalam rapat bersama SIA Cabor, itu menjadi bagian keluh kesah Pengkab PODSI. Apa solusinya?
Para pegiat olahraga dayung menyarankan untuk melaksanakan try out. Pengkab PODSI mengaku akan menyiapkan sejumlah atletnya. Dan try out itu ada dua tempat pilihan. Apakah di Kota Palu atau di Kabupaten Poso.
Panitia SIA Cabor memberi lampu hijau atas saran tersebut.
“Di Palu ada pelatih bernama Yori. Dia merupakan mantan atlet PON dan Olimpiade. Yang bersangkutan siap membantu untuk melatih atlet dayung kita,” kata Sugiarto.
Tentang fasilitas olahraga, akan diadakan di tahun anggaran 2022. KONI berencana mengajukan usulan pengadaan fasilitas perahu naga kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Banggai.
“Jika yang dipertandingkan Kano dan Rowing, maka kita sudah ada atlet yang saat ini sedang ikut Puslatda,” jelas Sugiarto. *
(bersambung)
Discussion about this post