Bahkan menurut Calon Presiden RI 2024 Prabowo Subianto dalam Bukunya Paradoks “Indonesia Kaya tapi miskin“, mengemukakan bahwa membangun Indonesia mulai dari membangun Desanya.
Menurut Penulis, desa itu adalah garis depan dan ujung tombak Pemerintahan yang dapat merubah Indonesia bahkan merubah dunia.
Jika desa merupakan garis depan dan ujung tombak, maka harus dimulai dari masyarakat desa nya sebagai ujung tombak dan garis depan.
Indonesia banyak yang pinter, banyak yang cerdas tetapi mencari orang Indonesia yang benar itu sulit (Kasino, Pelawak).
Pemimpin-pemimpin Indonesia itu kata KH. Zainuddin MZ, bila memberikan contoh sangat luar biasa dan hebat, tetapi untuk menjadi contoh sangat sulit.
Mengapa? karena apa yang dikatakan nya dan apa yang dilakukan sangat jauh berbeda.
Oleh karena itu, mantan Presiden Gus Dur pernah bercerita bahwa masyarakat dunia itu dibagi dalam 3 (tiga) kluster.
Kluster Pertama: banyak bicara-banyak kerja itu Amerika dan China.
Kluster kedua: banyak bicara kurang kerja itu India dan Mesir.
Kluster ketiga kurang bicara banyak kerja itu Jepang dan Korea.
Lantas, para wartawan bertanya ke Gus Dur. Kalau Indonesia di Kluster mana Gus?
Spontan, Gus Dur menjawab kalo Indonesia gak masuk di kluster-kluster itu.
Kenapa Gus? tanya wartawan. Lho sampeyan tau kan, di Indonesia ini, apa yang di ucapkan dan apa yang di dilakukan selalu berbeda.
Pacaran sama si A lama, tapi nikahnya sama si Z. Waktu latihan, sang atlet latihannya tinju, tapi saat bertanding ikut lomba lari. Nah… itu Indonesia, gitu aja kok repot.
Kita kembali ke merubah pribadi-merubah Indonesia.
Kualitas pribadi yang baik atau kualitas keluarga yang baik akan merubah kualtas lingkungan nya: RT dan RW, dan seterusnya bila kualitas RT / RW baik, akan merubah kualitas kelurahannya, demikian seterusnya dapat merubah bangsa dan negara.
Kelemahan Manusia Indonesia Adalah Mental
Bila Kualitas SDM dapat diukur dari 3 (tiga) variabel yaitu: Pengetahuan (Knowledeg), Keterampilan (Skill) dan sikap mental (Attitude).
Discussion about this post