Luwuk Times, Palestina—Sejak agresi militer Israel di Jalur Gaza, Palestina tanggal 7 Oktober 2023, sudah 71 jurnalis dari berbagai kantor media dinyatakan tewas. Militer Pendudukan Israel memang menargetkan para pewarta demi kepentingan mengaburkan fakta lapangan.
Para jurnalis sengaja ditarget menjadi sasaran serangan, karena berkontribusi terhadap penyajian fakta lapangan kekejian militer Israel membunuh anak-anak, perempaun dan para lansia.
Meskipun menjadi incaran, bukan berarti mereka kehilangan semangat. Justru semangat kian berkobar.
Dikutip dari Okenesia.com, Senin (4/12/2023) pagi ini beredar potongan video yang bersumber dari Shehab Agency.
Video itu memperlihatkan sejumlah jurnalis dari berbagai media yang melakukan liputan di Jalur Gaza melantunkan sebuah nasyid, semacam nyanyian tanpa iringan musik.
Sekadar melepas penat. Para jurnalis yang berada di garda terdepan mengabarkan kondisi di lapangan, berkumpul dan bernasyid bersama dalam syair yang mengekspresikan komitmen mereka.
Berikut syairnya:
Saufa nabqa hunaa
Saufa nabqa hunaa
Kaii yazuulal aalam
(Kami akan terus berada di sini, Kami akan terus berada di sini, hingga hilang penderitaan)
Saufa nahya hunaa
Saufa yahlu alnaghan
(Kami akan terus hidup di sini, hingga menjadi indah irama kehidupan)
Mawtini… mawtiniun. .. mawtini dha al’iiba’
(Negeriku ….negeriku… negeri kebanggaanku)
Mawtini mawtini .. mawtini ya’ana
(Negeriku …negeriku…negriku adalah aku)
Demikian nasyid ini mereka nyanyikan, di tengah gempuran pasukan Israel yang menghancurkan keluarga batih, sanak keluarga, perumahan hingga fasilitas lainnya. *
Berikut video nya
(stp)
Discussion about this post