Pemda Banggai Sambut Mahasiswa KKN Profesi Kesehatan STIFA MAS Palu

oleh -356 Dilihat
oleh
Para mahasiswa KKN profesi kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFA) Pelita Mas Palu di Luwuk Kabupten Banggai

LUWUK TIMES – Pemerintah Kabupaten Banggai menyambut pelaksanaan program kuliah kerja nyata (KKN) profesi kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFA) Pelita Mas Palu di Kabupaten Banggai.

“Kami harap kehadiran mahasiswa ini dapat membantu pemerintah daerah dalam memetakan masalah kesehatan pada wilayah penempatan,” demikian Plt. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Banggai Mujiono, Senin (6/10/2025).

Salah satu isu kesehatan yang menjadi sorotan pemerintah, kata Mujiono, yaitu penyebaran penyakit Tuberkulosis (TBC) atau Tb.

Ia berharap mahasiswa dapat mendata penyebaran penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis itu.

“Wabah penyakit Tb ini tertinggi se Indonesia, dan ancaman kematiannya pun lebih tinggi dibanding (penyakit) yang lain,” ujar Asisten II.

Data penyebaran penyakit, kata Mujiono, penting bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah kesehatan.

Dia berharap mahasiswa STIFA Pelita Mas Palu dapat menjadi mitra masyarakat dan pemerintah dalam memberikan solusi atas masalah kesehatan yang dihadapi.

Sebanyak 93 mahasiswa STIFA Pelita Mas Palu akan menjalani KKN profesi kesehatan selama 40 hari. Mahasiswa program studi farmasi tersebut akan menyebar pada 9 kecamatan.

BACA JUGA:  Dibuka Pj Sekda Banggai, 456 Mahasiswa Untika Luwuk Ikuti Pembekalan KKN-PPM

Ketua STIFA Pelita Mas Palu Prof. Dr. Apt. Joni Tandi, M.Kes., mengatakan, mahasiswa program KKN dapat berperan dalam memberikan edukasi terkait penggunaan obat yang tepat, pola hidup sehat, serta memberikan penyuluhan terkait permasalahan kesehatan.

Ketua panitia KKN, Dr. Apt. Syafika Al Idrus, M.Si meyakini, kolaborasi antara kampus dan pemerintah daerah, terutama pada level desa akan memberikan manfaat yang saling menguatkan.

“Kami berharap, mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah. Termasuk belajar dari kearifan lokal, budaya, dan dinamika masyarakat di mana mereka berada,” ujar Syafika. *