BANGGAI, Luwuk Times— Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banggai belum lama ini melaksanakan studi tiru bertempat Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dalam studi tiru yang berlangsung 13-15 Februari 2025 itu terkait sistem pengumpulan zakat.
“Selama 3 hari kami laksanakan studi tiru di Kabupaten Barru,” kata Ketua Baznas Kabupaten Banggai H. Asri Abasa, Jumat 21 Februari 2025.
Baznas Kabupaten Barru sengaja dipilih sebagai pusat studi tiru, lantaran wilayah itu sukses menggalang zakat.
Sebagai pembanding kata Asri Abasa yang juga tamir Masjid Agung Annur Luwuk ini, dalam setiap tahun, zakat yang berhasil terkumpul pada Baznas Barru puluhan miliar.
Sedang untuk Baznas Kabupaten Banggai hanya mentok pada angka ratusan juta rupiah.
“Kabupaten Barru zakat yang terkumpul dalam setahun Rp22 miliar. Kabupaten Banggai hanya Rp300 juta,” kata Asri membandingkan.
Lantas metode apa yang Baznas Barru terapkan sehingga jumlah penerimaan zakat sangat signifikan?
Asri Abasa kembali memberi penjelasan. Mereka kata Asri mengumpulkan zakat dari berbagai sumber.
Mulai dari PNS, pertanian, perindustrian, perusahaan, siswa dan santri serta calon jamaah haji.
Bahkan untuk PNS dan PPPK, semua mengeluarkan zakat atau Infaq. Itu karena terpotong langsung pada bank berdasarkan instruksi kepala daerah.
“Itu konsep mereka (Baznas Barru), sehingga penerimaan zakat dan infaq besar,” ucap Asri.
Selain Asri Abasa sejumlah pengurus Baznas Banggai juga ikut dalam studi tiru itu.
Mereka adalah Wakil ketua I H. Zainal Abidin Dg. Siame, Wakil Ketua II Hj. Nety Syarif serta 2 orang staf masing-masing Risnawati dan Zainab. *
Reporter Sofyan Labolo
Discussion about this post