Luwuk Times, Luwuk— Dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional, perkumpulan Bonua Indonesia dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Banggai menggelar diskusi publik di Luwuk, Minggu (24/09/2023).
Diskusi publik yang dilaksanakan di salah satu kedai di Banggai itu mengusung tema “Menggagas Hilirisasi Sektor Pertanian sebagai Penopang Pembangunan Pertanian yang Maju dan Berkelanjutan di kabupaten Banggai”.
Bonua Indonesia dan GMNI Banggai menghadirkan tiga pembicara.
Mereka adalah ketua Dewan Pembina Serikat Petani Kakao Kabupaten Banggai Edi Sutrisno, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banggai Herwin Yatim MM dan perwakilan dari Dinas TPHP Kabupaten Banggai.
Awalnya ada enam pembicara yang diundang.
Namun Ketua DPD Partai NasDem Banggai Batia Sisilia Hadjar, Ketua DPC Partai Gerindra Banggai Sulianti Murad dan akademisi Universitas Muhammadiyah Luwuk Wahyudin Rahman berhalangan hadir.
Menurut Ketua panitia pelaksana, Rifat Hakim, tujuan dilaksanakan diskusi publik ini, untuk berbagi informasi dan pengetahuan tentang hilirisasi sektor pertanian dalam mewujudkan pertanian yang maju dan berkelanjutan.
Termasuk menggali gagasan terkait hilirisasi sektor pertanian guna menopang pembangunan pertanian yang maju dan berkelanjutan.
Dalam diskusi publik itu, Herwin berpendapat, hilirisasi adalah menambah nilai tambah produk pertanian melalui peningkatan kwalitas yang lebih baik lagi.
“Hilirisasi adalah menambah nilai tambah produk pertanian agar ada keuntungan yang lebih buat petani,” kata Herwin.
Demikian juga Edi Sutrisno. Kata dia, hilirisasi adalah kerja yang wajib dan harus dilakukan untuk memajukan sektor pertanian, tanpa hilirisasi maka pertanian kita akan bangkrut.
“Hilirisasi adalah kewajiban kita untuk membangun hilirisasi pertanian. Tanpa hilirisasi pertanian kita akan stagnan” demikian dikatakan penggagas muda yang biasa di panggil Gun. *
Discussion about this post