Luwuk Times, Palangkaraya — Sejumlah perwakilan management JOB Tomori menghadiri puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) tahun 2023, yang di gelar di TWA Bukit Tangkiling Palangkaraya Kalimantan Tengah, Rabu (8/11/2023).
Para perwakilan JOB Tomori itu adalah Irwan Gasgoro selaku QHSE Senior Manager JOB Tomori, bersama HSE Superintendent JOB Tomori Fahmi Basa dan Biodiversity Specialist JOB Tomori Enrico Putra Nurdin.
Kegiatan itu dihadiri lebih dari 5.000 peserta.
Diantaranya Menteri KLHK, Siti Nurbaya, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Walikota Palangkaraya, Bupati Katingan, Bupati Kabupaten Pulang Pisau, Bupati Kabupaten Sigi dan jajaran pejabat kementrian LHK.
Ada juga Pemerintah Kota dan Pemprov Kalimantan Tengah, serta beberapa perwakilan perusahaan di Indonesia yang turut hadir dalam perayaan rutin tahunan.
Adapun tema HKN Tahun 2023 ini adalah, Hapungkal Himba Kalingu, yang mengandung makna jiwa yang damai dalam harmoni rimba belantara.
“Peringatan HKN merupakan salah satu upaya meningkatkan dan menggiatkan kita untuk terus berusaha melestarikan alam yang kita cintai. Agar tetap dapat menopang kehidupan bagi kita kini dan bagi anak cucu kita di masa depan,” ujar Menteri LHK Siti Nurbaya dalam sambutannya.
Narasumber
Pada kesempatan kali ini, JOB Tomori sebagai salah satu industri hulu migas berkontribusi sebagai narasumber pada acara sharing session mengenai konservasi alam.
Pasalnya JOB Tomori termasuk salah satu perusahaan yang memiliki program konservasi keanekaragaman hayati berkelanjutan, melalui beberapa komitmen kegiatan, diantaranya konservasi wilayah pesisir.
Transplantasi karang yang telah berjalan selama 10 tahun, serta mengcover luasan 12.235 meter persegi.
Konservasi mangrove yang telah berjalan 10 tahun tersebut, telah berkontribusi terhadap reduksi emisi carbondioksida (CO2) sebanyak 136.702 ton sampai tahun 2023.
Termasuk program konservasi burung maleo yang berjalan sejak tahun 2014.
Hal itu bertujuan menyelamatkan populasi burung maleo sebagai satwa endemic Pulau Sulawesi yang terancam punah dengan status critically Endangered, serta dalam rangka penguatan fungsi hutan suaka marga satwa Bakiriang di Sulawesi Tengah.
“Diperlukan komitmen yang kuat bagi perusahaan dalam menjalani program konservasi keanekaragaman hayati untuk menciptakan kestabilan ekosistem dan penguatan fungsi alam. Khususnya pada wilayah yang berdampingan dengan area operasi perusahaan, karena melestarikan keanekaragaman hayati sangat penting dalam menjamin masa depan yang berkelanjutan,” ungkap Irwan.
Kolaborasi
Sementara itu, Relation Security & ComDev Manager HOB Tomori, Visnu C. Bhawono, mengungkapkan, dalam menjalankan program di bidang lingkungan, mutlak diperlukan sinergitas dan kolaborasi antara JOB Tomori dengan Pemerintah Daerah.
Itu dimulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten, terutama dengan BKSDA Provinsi Sulawesi Tengah dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banggai.
“Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh stakeholder JOB Tomori, terutama Pemprov Sulteng, Pemda Banggai, BKSDA Sulteng, DLH Kabupaten Banggai dan semua pihak yang telah mendukung program keanekaragaman hayati yang dijalankan JOB Tomori selama ini. Semoga kolaborasi positif ini terus ditingkatkan dimasa yang akan datang,” pungkas Visnu yang di konfirmasi terpisah. *
Kunjungi Luwuk Times di Google News
Discussion about this post