IKLAN

Video

Setelah Hancurkan Rumah Sakit As-Syifa, Israel Berikan Bantuan Kemanusian, Kok Bisa?

613
×

Setelah Hancurkan Rumah Sakit As-Syifa, Israel Berikan Bantuan Kemanusian, Kok Bisa?

Sebarkan artikel ini
Editor: Sofyan Labolo

Luwuk Times, Palestina — Aksi propaganda dilakukan Israel. Setelah mereka menghancurkan Rumah Sakit As-Syifa, pasukan Zionis menyalurkan bantuan.

Aksi propaganda Laknatullah Israel itupun bukan mendapat pujian. Malah sebaliknya kecaman.

Aksi yang direkam dan ditayangkan disebut sebagai tindakan kemanusiaan.

Padahal faktanya, kejahatan perang telah dipertontonkan militer Israel dengan memberangus fasilitas kesehatan, rumah penduduk, fasilitas pendidikan, rumah ibadah, membunuh anak-anak, wanita dan para lansia.

Pengepungan Rumah Sakit As-Syifa, militer Pendudukan Israel mengklaim mereka memberikan bantuan ke rumah sakit terbesar di Jalur Gaza itu. Bahkan menampik menyerang warga sipil.

Baca:  Polisi Grebek Rumah Warga Diduga Penimbun Tabung Gas Elpiji

Di video yang beredar, para tentara menyalurkan bantuan obat-obatan. Padahal, faktanya berbanding terbalik.

Di insiden penyerbuan Rumah Sakit As-Syifa, Rabu (15/11/2023) pagi hingga siang waktu Gaza atau sore hingga malam waktu Indonesia, para tentara itu menyeret pengungsi yang mencari perlindungan di rumah sakit itu.

Mereka yang diseret itu, matanya ditutupi, pakaiannya dilucuti. Lalu, mereka dibawa entah ke mana.

Fakta beberapa hari sebelumnya, lelaki tua yang terekam kamera dibantu tentara Pendudukan Isael, ditemukan mati syahid setelah ditembak.

Penjajah ingin menunjukkan kepada dunia barat bahwa mereka mempunyai kemanusiaan.

Baca:  Kejahatan Perang Israel di Jalur Gaza, Begini Kondisi Menyedihkan Anak-Anak di Palestina

Faktanya, mayat anak-anak memenuhi halaman RS As-Syifa yang sebagian besar sudah membusuk.

Kepala Kantor Media Pemerintah di Gaza dalam keterangan resminya menyampaikan, para prajurit tentara Pendudukan Israel mengambil foto kemanusiaan mereka untuk menunjukkan bahwa mereka datang untuk memberikan bantuan kepada rumah sakit dan pasien.

Namun mereka pergi ke rumah sakit untuk melakukan operasi militer.

Operasi dalam kejahatan perang yang jelas-jelas mengancam nyawa staf medis, korban luka, dan pengungsi. *

(top)

Kunjungi Luwuk Times di Google News

error: Content is protected !!