IKLAN

Opini

Politik: Hasrat Hantu Blau Yang Viral

1134
×

Politik: Hasrat Hantu Blau Yang Viral

Sebarkan artikel ini

Oleh: Ihsan Basir

WHY people are so curious about politics? Itu kalimat kunci yang saya bubuhkan dalam mesin pencari google, setelah pada akhir weekend saya punya kesempatan berleyeh leyeh dengan beberapa mitra kerja dan kolega di Banggai kepulauan.

Sebelumnya, saya pernah melakukan ini ketika berada di Kota Palu. Kemudian saya melakukan lagi saat berdomisili di Banggai kepulauan.

Utak-atik mesin pencari google, saya lakukan karena saat senggang itu, bisa didengar begitu banyak pecinta kopi atau sekedar penikmat isu, yang berdiskusi soal trend politik Sulteng maupun di Banggai Kepulauan saat ini. Hal ini setidaknya membuat saya ingin tahu, apakah sebabnya masyarakat begitu penasaran dengan yang namanya politik. 

Politic Dalam Konsep Bebas

Salah satu jawaban menarik dari hasil “pencarian” itu adalah tanggapan seorang wanita pengelana bernama Sarah Chang. Mengapa orang-orang begitu ingin tahu tentang politik?

Baca:  Popularitas Herwin-Mustar di Tengah Pandemi Covid-19

Menurut Chang karena “Your political leanings and opinions get to the core of who you are: what you value” (pendapat dan kecenderungan politikmu, secara subtantif membawamu pada siapa dirimu dan apa yang engkau hargai).

Itulah sebabnya mengapa, menurut Chang, seseorang begitu defensive menyangkut pendirian politiknya. Hal itu karena prinsip dan nilai-nilai yang dipegang sedang dikibarkan dan diuji serta dikritik oleh publik, atau setidaknya oleh orang-orang di sekelilingnya.

Kondisi tersebut kemudian akan punya magnitude yang lebih dasyat apabila dilakukan secara masal dan dengan skala publik tertentu dan menjadi perhatian karena drama perdebatan atas sensitifitas topiknya.

Maka tak heran apabila politik akan menjadi menarik bagi seseorang karena secara tangible memberikan efek baik langsung maupun tak langsung bagi dirinya.

Seorang pendukung si A misalnya, akan sangat defensive atau selalu memberikan pembelaan bila ada telaahan kritis menyangkut kebijakan ataupun style orang yang didukungnya ketika menghadapi masalah.

Baca:  Ini Alasan Bupati Bangkep belum Ajukan Dokumen Raperda APBD 2024 ke DPRD

Begitupun sebaliknya, seorang pengkritik tokoh A yang kebetulan sekaligus pendukung kandidat lain, akan membela mati matian kandidat yang didukungnya.

Hal tersebut tak lain karena personal-personal tersebut “merasa” sedang diuji terkait prinsip dan nilai-nilai yang dipegangnya.

Jawaban lain yang cukup menarik dari hasil mesin pencari berasal dari Barry Hampe, seorang warga negara Amerika.

Menurut Hampe, politik menjadi menarik karena merupakan suatu hubungan symbiotic antara para jurnalis dan politisi. Masing-masing saling membutuhkan untuk menjaga atau memeliharan pekerjaannnya.

Jurnalis memainkan peran dengan memberitakan isu-isu politik, sementara para politisi bermain atau memainkan isu yang dapat di”jual” secara politis.

Kita sebagai pendengar atau penikmat isu, tinggal menanti suapan dengan sendok “berita” yang sudah di sajikan oleh dua profesi itu.

error: Content is protected !!