PALU— Angka kemisikinan Provinsi Sulteng turun 1 persen atau sekitar 23.200 jiwa. Penurunan itu terjadi dalam kurun waktu satu tahun, yakni pada 2021.
Demikian Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura kepada media di Kota Palu yang menemuinya di ruang kerjanya, Senin (28/03/2022).
Gubernur Rusdy menjelaskan, angka kemiskinan sangat dipengaruhi oleh pemberian kredit usaha rakyat atau KUR, yang merupakan program bank kepada masyarakat.
“Saya setelah dilantik menjadi Gubernur melakukan MoU dengan BRI untuk mengucurkan Kredit Usaha Rakyat dengan mudah. Bunga rendah dan tanpa anggunan dengan pinjaman di bawah 100 juta atau total Rp 5 triliun,” kata Rusdy.
Melihat kondisi itu kata Rusdy, ia pun meminta kepada Presiden RI Joko Widodo untuk memperpanjang waktu penyaluran KUR.
Dan permintaan itu mendapat respon dari presiden, sehingga saat pertemuan di Kalimantan, Presiden RI menyampaikan usulan Gubernur Sulawesi Tengah untuk terus memperpanjang penyaluran KUR sudah disetujui. Dan itu berlaku secara nasional.
Pada kesempatan itu, Presiden menitip pesan kepada seluruh kepala daerah untuk mendorong masyarakat agar memanfaatkan KUR dengan baik. Dengan harapan dapat menumbuhkankan UMKM dan usaha pertanian dapat berkembang sesuai potensi daerahnya.
Gubernur juga meminta kepada para petani dapat meningkatkan produktifitas tanaman jagung. Karena pasar jagung sangat baik dan modal untuk menanam ada pada KUR.
Saat memberikan komentar angka kemiskinan Sulteng menurun, Rusdy Mastura didampingi Tim Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Investasi Rony Tanusaputra. *
(Biro Administrasi Pimpinan)
