Oleh: Dr. Syarif Makmur, M.Si
INDAHNYA kehidupan semut. Mereka selalu bersama, bekerja saling membantu dan saling peduli. Setiap bertemu saling bersalaman dan saling bertegur sapa. Kehidupan dijalani secara bersama, baik suka maupun duka. Tata kekeluargaan tertata secara baik dan rapih.
Kamu akan melihat keaslian pribadi seseorang, ketika ia tak mendapatkan sesuatu yang ia inginkan dari kamu.
Kamu tidak wajib untuk membahagiakan semua orang, tetapi wajib bagi mu untuk tidak menyakiti siapapun.
Orang yang paling bahagia adalah yang melupakan keburukan orang lain terhadap dirinya, dan melupakan kebaikan dirinya terhadap orang lain.
Tidak ada kesalahan yang menyedihkan dari pada orang yang menghabiskan sebagian waktunya untuk mencari kesalahan orang lain.
Seperti halnya semut, dunia kerja itu bukan soal gaji melainkan lingkungan yang nyaman, aman, teman yang baik, dan pimpinan atau atasan yang memanusiakan manusia.
Jika seseorang masih dalam level marah, ia masih akan menjalin hubungan baik, karena dia masih percaya semua akan berubah, tetapi bila level nya sudah kecewa, dia akan memilih dan memutuskan.
Karena banyak orang akhirnya memilih pergi, bukan karena ia marah tetapi terlalu banyak di kecewakan.
Ada saatnya, semua proses yang kamu lalui, keringat yang kamu keluarkan, pikiran dan doa-doamu yang tertunda di kabulkan akan terbayar dan tergantikan dengan kesuksesan dan kebahagiaan. Yakin lah bahwa setiap kesulitaan pasti akan datang kemudahan.
Jangan tertipu dengan usia muda, karena mati tak mesti tua. Jangan tertipu dengan badan sehat, karena mati tak harus sakit.
Kesombongan tak menjadikan orang tinggi derajat, tetapi sebaliknya dengan kesombongan, seseorang akan terperosok kedalam kerendahan akhlak.
Kesombongan itu diibaratkan seperti seseorang berada di puncak gunung atau gedung yang tinggi melihat orang-orang yang dibawahnya itu sangat kecil, justru sebaliknya orang-orang yang dibawah itu sama sekali tak melihat dan tak perduli bahkan tak mau tau dengan kesombongan seseorang yang merasa diatas puncak gunung.
Tetap memberi sekalipun tak pernah menerima, itulah keikhlasan. Tetap menyayangi sekalipun pernah tersakiti, itulah kesetiaan.
Tetap mengasihi sekalipun sering diabaikan, itulah ketulusan. Tetap menyapa sekalipun dilupakan, itulah kesabaran. Kehidupan itu bukan tentang mengejar, memiliki dan mendapatkan.
Discussion about this post