IKLAN

Opini

Sosiologi Sujud

613
×

Sosiologi Sujud

Sebarkan artikel ini

Oleh: Dr. Syarif Makmur, M.Si

SUJUD bagi kalangan ummat Islam adalah kata terindah dan terbaik dan syarat makna. Beribu makna sujud sebagai integrasi dari sikap dan perilaku seorang muslim di hadapan Allah Swt. 

Dalam sujud ada ikhlas, sabar, ketaatan dan kepatuhan, kerendahan hati, kelemahan, kekurangan, keterbatasan, dan lain sebagainya yang berakhir pada sebuah pengakuan untuk mendapat perlindungan dan pertolongan dari yang punya alam semesta ini yang menciptakan dan mematikan.

Bangsa Jepang, sekalipun menyembah matahari, tetapi perilaku ketaatan dan kepatuhan mereka terhadap sang kaisar ditunjukkan dengan sujud.

Bangsa-bangsa yang lain pun memiliki tradisi sujud dengan perilaku dan cara yang berbeda-beda.

Bagi ummat Islam, perilaku sujud tidak hanya dalam sholat, tetapi dapat pula dilakukan pada saat-saat tertentu sujud syukur karena tercapainya maksud dan tujuan atau melakukan sujud dihadapan kedua orang tuanya dengan mencium kakinya, dan sebagainya.

Baca:  Di Atas Langit Masih ada Langit, Tangan di Atas Lebih Baik dari Pada Tangan di Bawah

Praktek Sujud dengan meletakkan kepala, wajah, mata, telingga, mulut, hidung sejajar dengan tanah sebagai awal asalnya manusia.

Ada kesadaran mendalam ketika sujud yaitu meletakkan posisi sebagai hambah yang tidak berdaya, hamba yang lemah, ketakutan akan dosa dan kesalahan, dan sebagainya. 

Perilaku sujud menunjukkan kerendahan hati dan penyerahan diri dari seorang hamba.

Jika hal itu diperuntukkaan kepada manusia, maka dipastikan manusia yang disembah atau yang dihormati dan di takuti itu akan memaafkan kesalahan atau akan memberi sesuatu kepada nya.

Dalam Islam atau agama-agama samawi lainnya sangat meyakini bahwa sujud tidak saja dilakukan oleh manusia kepada sang Khaliq, tetapi perilaku sujud dilakukan pula oleh mahkluk-mahkluk lainnya.

Baca:  Dibarisan Mana Kita Berdiri?

Pohon, rumput, ikan dan binatang lainnnya juga bersujud di hadapan Allah. Makna ini menandai bahwa Sujud adalah kebutuhan mahkluk. 

Jika sujud merupakan kebutuhan makhluk, mengapa manusia yang segudang problem dan memiliki banyak sekali kelemahan ini tidak segera bersujud?

Banyak problem, musibah dan bencana dimuka bumi ini karena manusia melupakan sujud. 

Kelalaian dan kelupaan manusia terhadap sujud dapat menghilangkan keseimbangan kehidupan yang telah ditata oleh maha pencipta alam semesta ini dengan keserasian dan keteraturan serta keharmonisan yang maha sempurna. 

Tidak ada kesempurnaan selain yang diciptakan Allah Swt termasuk kesempurnaan manusia. 

error: Content is protected !!