Pada prinsipnya pertegas Sekretaris Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kabupaten Banggai ini, pemekaran daerah atau pembentukan DOB bertujuan untuk percepatan pelayanan kepada masyarakat, pertumbuhan kehidupan demokrasi dan pertumbuhan pembangunan ekonomi daerah.
Selain itu percepatan pengelolaan potensi daerah, peningkatan keamanan dan ketertiban serta peningkatan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah.
Pelayanan Publik
Masih dengan penuturan Aturex, ada beberapa alasan, sehingga pemekaran wilayah sekarang menjadi salah satu pendekatan yang cukup diminati dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan peningkatan pelayanan publik.
Pertama, keinginan untuk menyediakan pelayanan publik yang lebih baik dalam wilayah kewenangan yang terbatas atau terukur.
Pendekatan pelayanan melalui pemerintahan daerah yang baru terasumsikan akan lebih dapat memberikan pelayanan yang lebih baik. Dibanding pelayanan melalui pemerintahan daerah induk dengan cakupan wilayah pelayanan yang lebih luas.
Melalui proses perencanaan pembangunan daerah pada skala yang lebih terbatas, maka pelayanan publik sesuai kebutuhan lokal akan lebih tersedia.
Kedua, mempercepat pertumbuhan ekonomi penduduk setempat melalui perbaikan kerangka pengembangan ekonomi daerah berbasiskan potensi lokal.
Dengan berkembangkannya daerah baru yang otonom, maka akan memberikan peluang untuk menggali berbagai potensi ekonomi daerah baru yang selama ini tidak tergali dan bahkan tidak terkelola sama sekali.
Ketiga, penyerapan tenaga kerja lintas sektor. Dengan terbentuknya daerah otonomi baru, tentunya akan menjadi penggerak ekonomi berbasis potensi yang akan membuka peluang usaha dan investasi secara langsung, promosi pengelolaan sumber daya alam. Yang tentunya akan membuka akses lapangan kerja dan penguatan ekonomi.
Mencermati beberapa literatur dan referensi tentang pentingnya pemekaran tersebut, lalu apa salahnya kata Aturex, kita bercita cita untuk mekar dari Sulteng. Yang terpenting adalah kemauan dan jelas dukungan dari rakyat serta pemerintah setempat.
Satu penegasan aktivis Pemuda Tompotika ini pada pernyataan penutupnya. “Rakyat Sultim itu tidak minta merdeka dari NKRI. Tapi kami hanya minta hak yang sama untuk dapat jatah pemekaran DOB”. *
Discussion about this post