Abdullah Ali pun merincikannya, rincian penyesuaian belanja tersebut terdiri dari, belanja operasi sebesar Rp.1.576.491.381.816, belanja modal Rp.328.667.163.141, belanja tidak terduga Rp.38.500.000.000 serta belanja transfer Rp.365.140.417.220.
Sedang penerimaan pembiayaan tahun anggaran 2022 rencananya Rp.43.399.275.526, terdiri dari Silpa Rp.40.399.275.526 dan penerimaan kembali pemberian pinjaman daerah Rp.3.000.000.000.
Dan untuk pengeluaran pembiayaan, mencakup penyertaan modal Rp.2.000.000.000 kepada Bank Sulteng serta pemberian pinjaman daerah sebesar Rp.3.000.000.000.
PANDANGAN UMUM FRAKSI
Sementara itu, tujuh fraksi DPRD Banggai dalam pandangan umumnya menerima nota rancangan APBD tahun anggaran 2022 oleh Pemda Banggai. Sekalipun masih ada beberapa catatan yang tersampaikan lewat rapat paripurna malam itu.
Fraksi NasDem berpendapat, pendapatan daerah penyesuaian proyeksi anggaran harus benar-benar konsisten. Dan setiap OPD kata juru bicara fraksi Sukri Djalumang, harus bisa mengkoordinirnya
APBD juga harus fokus pada pembangunan infrstruktur kesehatan dan jalan. Sehingga tidak ada kesenjangan pembangunan.
Bahkan Sukri menekankan, pembangunan infrastruktur dapat menitik beratkan pada wilayah kepala burung, sehingga terjadi persesuaian dengan visi misi bupati-wakil bupati.
Juru bicara Fraksi PAN, H. Akmal menilai, RAPBD 2022 sangat istimewa. Sebab terlaksana pada tahun pertama kepemimpinan Amirudin-Furqanudin.
Fraksi ini juga meminta kepada OPD untuk fokus pada program kerja pemerintahan sebagaimana tertuang dalam visi misi. Begitu pula Fraksi PAN berharap adanya pengawasan maksimal dari Inspektorat Kabupaten Banggai.
INFRASTRUKTUR JALAN
Fraksi Partai Gerindra menerima nota RAPD 2022, namun ada beberapa saran, sebagaimana tertuang dalam pandangan umum fraksi.
Masnawati Muhammad sebagai juru bicara fraksi mengatakan, OPD dalam merasionalisasi program kegiatan agar mempriotaskan yang menjadi kebutuhan publik.
Discussion about this post