“Alasan konsultan saya terendah. Bagaimana mereka tahu. Sementara dorang orang Jakarta yang tidak begitu mengetahui kondisi disini,” ucapnya.
Sekalipun tidak masuk dalam daftar 9 caleg Partai Gerindra di dapil kota, namun Moh. Amin tidak patah arang.
Dia tetap konsisten dengan niatannya untuk menjadi kontestan pada pemilu 2024. Dari beberapa partai politik yang telah menawarkan padanya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menjadi pilihannya.
“Ada beberapa parpol. Tapi saya memilih PKB. Sudah bulat ke PKB. Karena di PKB tempat saya berlabuh,” tutup Moh. Amin.
Elektabilitas
Sementara itu, Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Banggai, Julius Tipa tidak memberi penjelasan secara teknis, sehingga Moh. Amin tereliminasi sebagai caleg dapil I. Statemennya bersifat normatif.
“Semua kan terpulang pada pertimbangan partai. Dan saya kira pak Amin sudah memahami kondisi itu. Tidak ada subyektif. Semua berjalan normal,” kata Julius.
Apakah faktor elektabilitas yang membuat Moh. Amin ‘tergusur’ dari daftar caleg Gerindra? Pertanyaan itu dijawab Julius, “saya tidak tahu persis. Karena ini yang putuskan partai”. *
Discussion about this post