LUWUK TIMES— Ibrahim Panari bermanuver politik di injury time tahapan pengajuan bakal calon legislatif (bacaleg) ke KPU Kabupaten Banggai.
Sekretaris Partai Gelora Kabupaten Banggai ini memilih Partai Hanura sebagai kendaraan politiknya untuk maju sebagai caleg DPRD Dapil 4 Sulteng pada pemilu 2024.
Ibra begitu ia akrab disapa punya alasan sehingga harus hengkang dari Partai Gelora yang sudah 3 tahun bersamanya tersebut.
Kepada Luwuk Times, Senin (15/05/2023), Ibra mengatakan, hitungan politiknya Hanura masih punya peluang meraup dukungan sehingga berbuah kursi, dibanding Partai Gelora.
“Pemilu 2019 lalu, Hanura memperoleh kursi ke 6 di DPRD dapil 4 Sulteng. Apalagi sekarang dapil Banggai, Bangkep dan Balut itu ketambahan menjadi 10 kursi,” kata Ibra.
“Dengan begitu peluang Hanura terbuka. Apakah tetap dengan 1 kursi atau bertambah jadi 2 kursi di dapil 4 Sulteng. Sementara kans di Gelora sangat tipis. Itu menjadi pertimbangan saya,” tambah Ibra.
Sebelumnya, Ibra sudah membangun pencitraan lewat Partai Gelora.
Puluhan, bahkan ratusan alat peraga kampanye atau APK nya sudah tersebar pada tiga kabupaten bersaudara ujung timur Sulteng.
Dalam APK baik dalam bentuk spanduk maupun baliho, Ibra kala itu menggunakan logo Partai Gelora.
Ia tak menampik hitungan ekonomi ia rugi, karena sudah membangun sosialisasi lewat partai lamanya itu.
“Rugi sih ia pasti rugi. Tapi kan saya melihat progres politik kedepan,” ucapnya.
Ibra rupanya masih memiliki amunisi politik pasca tak lagi bersama Partai Gelora.
Rencananya ia akan mengganti ratusan APK yang sudah terlebih dahulu terpasang.
“Insyallah saya akan cetak 500 baliho untuk ganti baliho yang sudah terpasang,” ucap Ibrahim Panari yang mengaku soal nomor urut caleg DPRD dapil 4 Sulteng ia serahkan sepenuhnya kepada kebijakan partai barunya tersebut. *
Discussion about this post