Pada penghujung pertemuan, Assistant Research Manager AlTo, Vivi Megayanti Tan Oga menambahkan, program penelitian AlTo, bekerjasama dengan Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) Manado dan Universitas Newcastle, Inggris, untuk mempelajari perilaku Maleo.
Karena salah satu Maleo yang diteliti telah kembali berkunjung ke nesting ground Libuun, sebanyak 21 kali dalam kurun waktu empat tahun terakhir (2017-2021).
Bupati Banggai berkenan untuk mengadopsi Maleo ini dan mengizinkan AlTo untuk menamainya dengan “Amirudin”.
Menutup pertemuan, Bupati Banggai menyampaikan dukungan Pemda Kabupaten Banggai dalam upaya perlindungan Maleo.
Bupati Banggai juga ingin segera mengunjungi kawasan konservasi Maleo Libuun.
Selain untuk menghitung sendiri jumlah Maleo yang ada disana juga untuk memastikan agar tidak terjadi tumpang tindih perizinan, mengingat meningkatnya aktivitas pertambangan di Kawasan Kepala Burung Tompotika.
“Bagaimanapun juga upaya perlindungan Maleo merupakan tanggung jawab bersama,” tekan Bupati Amirudin.
Sebagai kenang-kenangan, mewakili Marcy Summers, MCW, Direktur AlTo, diserahkan foto Maleo hasil jepretan professional photographer, Kevin Scahfer kepada Bupati Banggai Amirudin. *
Discussion about this post