Reporter Muh. Dahlan
BULAGI SELATAN, Luwuktimes.id – Tidak hanya membuat geger. Tapi lebih dari itu, publik dibuat penasaran. Apa motif di balik ibu rumah tangga (IRT) di desa Pandaluk Kecamatan Bulagi Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) yang mengakhiri hidupnya di tiang gantungan.
Ironisnya, PM (24) melakukan aksi nekatnya itu di depan PR, yang tidak lain anaknya yang baru berumur 3 tahun itu.
Kepala desa (Kades) Pandaluk, Maraden Arwen, yang dikonfirmasi Luwuktimes.id, Sabtu (18/09) tidak banyak memberi penjelasan tentang kondisi warganya itu.
Hanya saja, sepengetahuan Maraden, PM menderita penyakit malaria.
“Korban mengalami penyakit malaria. Itu menurut medis yang memeriksanya,” kata Maraden.
Ditanya motif sehingga PM harus memilih bunuh diri di dalam kamarnya, Kades Pandaluk mengaku tidak mengetahui.
“Saya belum tahu. Soalnya saya masih ada di luar Kota ini. Saya juga mendapat informasi ini dari aparat saya. Katanya korban memiliki penyakit malaria. Dan itu menurut tim medis yang memeriksa korban,” kata Maraden.
Baca juga: Di Bulagi Selatan, Ibu Rumah Tangga Ini Gantung Diri di Depan Anaknya
Kepala Puskesmas (Kapus) Lolantang Isharmanto Malinggong yang dihubungi terpisah juga tidak banyak memberi informasi.
Apakah benar, korban mengidap penyakit malaria, belum dijawabnya.
“Mohon maaf saya belum kasih keterangan. Karena saya belum tahu pastinya. Karena anggota medis saya yang periksa korban, belum memberikan informasi,” kata Isharmanto.
“Saya sudah hubungi juga anggota medis saya. Cuma belum tersambung. Karena di desa Pandaluk tidak ada signal,” tambah Kapus Lolantang.
Sejauh ini belum ada komentar lebih jauh dari kalangan keluarga korban.
Hanya saja suami korban SS (27) mengaku, sebelum kejadian, ia bersama istrinya tidak ada pertengkaran.
Saat kejadian, SS sedang mengurus hewan ternaknya. *
Discussion about this post