Reporter Setiyo Utomo
PAPUA, Luwuktimes.id— Tidak hanya Ketua Umum (Ketum) KONI Pusat Letjen (purn) Marciano Norman yang bereaksi. Ketum Provinsi Sulteng, M. Nizar Rahmatu juga bersikap tegas.
Nizar Rahmatu menegur keras official cabang olahraga (cabor) muaythai.
Itu adalah buntut lahirnya surat pernyataan sikap official cabor muaythai yang menolak swab antigen untuk atlet yang akan bertanding.
Dan itu terjadi saat rapat tehnikal meeting di GOR STT GIDI Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura Papua Minggu (26/09).
Dalam pesan singkat lewat WA, Ketum KONI Pusat Mayjen (purn) Marciano meminta kepada para Ketua KONI provinsi untuk menegur dan mencabut surat pernyataan tersebut.
Ketum KONI Sulteng Nizar Rahmatu, termasuk satu diantara sekian daerah yang ditegur Ketum Marciano, karena manager kontingen Sulawesi Tengah ikut bertanda tangan pada surat pernyataan menolak swab antigen itu.
Dengan adanya pesan dari ketua KONI Pusat, langsung disikapi Ketum KONI Sulteng, Nizar Rahmatu, yang langsung memerintahkan pengprov muaythai Sulteng untuk mencabut pernyataan.
Bahkan Ketum KONI Sulteng telah menegur keras manager muaythai Sulteng yang ikut bertanda tangan saat meeting.
KAGET
Ketua muaythai Sulteng, Edison Ardiles dikonfirmasi Senin (27/09) di lokasi pertandingan muaythai GOR STT GIDI mengaku kaget atas kejadian itu.
Pasalnya, manager yang ikut bertanda tangan menolak swab antigen tidak pernah ditugaskan untuk mengurus yang berkait dengan masalah teknis pertandingan.
“Kan sudah ada pelatih Rustam yang bertugas disana,” kata Edison.
Meski demikian Edison mengaku, persoalan ini sudah diselesaikan Ketum KONI Sulteng.
“Buktinya kami sudah mencabut pernyataan tersebut dan sudah diberikan teguran keras kepada sang manager,” jelas Edison.
Rencananya, setiba Ketum KONI Sulteng di tanah Papua siang ini, akan digelar jumpa pers di media center distrik Sentani.
Dan ini menjadi bukti keseriusan Sulteng mencabut pernyataanya sekaligus mendukung suksesnya PON XX Papua. *
Baca juga: Besok Nisdar Berlaga, Berharap Medali Lewat Nomor Waykru
Discussion about this post