Reporter Sofyan Labolo
LUWUK, Luwuktimes.id – Jika ingin berkembang, PDAM Banggai sepertinya perlu belajar banyak dari PDAM Kota Palu. Mulai dari manajemen hingga sistem tata kelola perusahaan.
Beragam out put dari hasil kunjungan kerja (kunker) Komisi 3 DPRD Banggai kepada PDAM Kota Palu, Senin (04/10).
Anggota Komisi 3 DPRD Banggai, Irwanto Kulap kepada sejumlah wartawan, Selasa (05/10) mengaku banyak hal yang diperoleh dari hasil kunker Senin (04/10) itu.
Yakni pelayanan dan tingkat kepuasan pelanggan menjadi fokus utama PDAM Kota Palu.
Sekretaris Fraksi Partai Golkar ini mencontohkan pada ketersediaan suplai air ke pelanggang beserta kualitasnya.
PDAM Kota Palu mampu menjaganya, sekalipun musim penghujan. Caranya lanjut Irwanto, mereka menggunakan sistem penjernihan seperti banyaknnya ketersedian bak air.
“Mulai dari bak tangkapan, bak pemurnian sampai pada bak pendistribusian ke pelanggan,” jelas Irwanto.
Dalam menunjang kinerja, para karyawan PDAM Kota Palu diberi insentif yang memadai, dengan menyesuaikan pada beban kerja.
Hasil kunker memang PDAM Kota Palu belum memberikan dampak provit ke daerah. Karena nilai keuntungan belum wajar menjadi PAD oleh Pemkot.
Akan tetapi ada satu hal yang patut jadi panutan PDAM Banggai, yakni pelayanan yang maksimal menjadi rujukan utama mereka terhadap pelanggan.
Padahal PDAM Kota Palu baru bangkit, pasca gempa dan tsunami yang merusak jaringan instalasi perpipaan.
Jika membandingkan dengan daerah ini, PDAM Banggai lebih menjanjikan. Malah bisa memberikan deviden ke daerah serta bisa maksimal pelayanannya.
Karena sangat diuntungkan sumber airnya banyak serta menggunakan gravitasi dan airnya akan lebih jernih jika dikelola dengan baik.
PDAM Kota Palu juga mengungkapkan, mereka mendapatkan hibab pusat dan penyertaan modal dari Pemkot.
Bahkan mereka berupaya mendapatkan hibah dari Australia. Dan saat ini sementara persiapan perencanaan pelaksanaan hibah tersebut.
Sumber Air
Soal sumber air, PDAM Kota Palu hanya mengandalkan satu titik, yakni dari Poboya. Berbeda dengan PDAM Banggai, yang justru memiliki beberapa sumber air.
PDAM Kota Palu juga beberapa kali mendapatkan suntikan dana dari pusat dan daerah, lewat penyertaan modal Pemkot Palu.
Bedanya dengan PDAM Banggai, PDAM Kota Palu benar-benar memanfaatkannya untuk infrastruktur yaitu perluasan jaringan serta meterisasi. Dan bukan untuk bayar gaji.
Dengan begitu jaringan bisa luas, pelanggan bertambah sehingga oprasional dan kesejahteraan karyawan terpenuhi.
“Mereka lagi berupaya untuk memenuhi angka 80% pelanggan di Kota Palu. Dan itu bisa terjangkau. Sehingga bisa menjadi bagian dari pendapan daerah,” kata Sekreratis DPD Partai Golkar Banggai.
Saran PDAM Kota Palu kata Irwanto sebelum menutup komentar, yaitu perlu ada terobosan yang baru dengan inovasi yang baru pula.
Sekaligus dapat mencari sumber dana hibah yang berasal dari luar negeri. *
Baca juga: Perwakilan PT. Prima Dharma Karsa Absen, RDP Lahan Tertunda
Discussion about this post