LUWUK— Pendapatan asli daerah (PAD) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Banggai yang bersumber dari tempat pengelolaan ikan (TPI) yang hanya nol rupiah, langsung mendapat tanggapan Kepala DKP Banggai, Benyamin Pongdatu.
Respon ini muncul setelah Sekretaris DKP Banggai, Sri Kondolele dihadapan Komisi 3 DPRD Banggai menyatakan bahwa PAD dari TPI nol rupiah.
“Ada pendapatan kami dari TPI. Bukan nol rupiah,” tepis Benyamin kepada Luwuk Times, Rabu (25/05/2022).
Memang kata Benyamin, realisasi PAD yang bersumber dari TPI tidaklah signifikan. Itu karena fasilitas TPI semuanya rusak parah.
“TPI Luwuk ada PAD nya. Tapi tidak maksimal. Itu karena dalam kondisi rusak. Begitu pula pada TPI lainnya,” kata Benyamin.
Terkait dengan kondisi ini sambung mantan Sekretaris Korpri Kabupaten Banggai ini, ia berharap ada kucuran anggaran pada dinasnya.
Tujuannya tak lain sebut Benyamin dalam rangka menopang PAD DKP Banggai.
“Kami mohon bantuan Pemda untuk dapat memberi suntikan anggaran pada dinas kami, dalam rangka menopang PAD,” ucapnya.
Dinas Kelautan dan Perikanan Banggai sepertinya sulit untuk merealisasikan target PAD nya.
Dari Rp 1,3 miliar lebih PAD, yang baru terealisasi 1,2 persen. Angka itu tercatat sampai dengan bulan April 2022.
Hanya satu pos pendapatan OPD ini, yakni berasal dari TPI. Sementara 7 TPI yang ada, semua dalam kondisi rusak.
“Berdasarkan Perda, retribusi hanya ada pada TPI. Tidak bisa tempat lain. Kalau pun kami arahkan ke TPI, para nelayan enggan, karena beresiko terhadap kapal mereka,” ucapnya.
Olehnya kata Benyamin lagi, Dinas Kelautan dan Perikanan butuh tambahan anggaran untuk pembangunan TPI. Dengan begitu, ia optimis mampu mencapai target PAD. *
Discussion about this post