IKLAN

Luwuk

Warga Miskin di Banggai Bertambah 1.940 Jiwa, Ini Pernyataan Bupati

431
×

Warga Miskin di Banggai Bertambah 1.940 Jiwa, Ini Pernyataan Bupati

Sebarkan artikel ini
Kota Luwuk Kabupaten Banggai. (Foto: Istimewa)

LUWUK— Jumlah warga miskin di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah bertambah sebanyak 1.940 jiwa.

Kenaikan jumlah warga miskin sekitar 0,44 persen itu terjadi pada selang tahun 2020 dan 2021.

Demikian pemaparan Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Banggai Ramli Tongko, saat rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah Kabupaten Banggai, Selasa (21/6/2022).

Data BPS Kabupaten Banggai, menurut Ramli, tingkat kemiskinan Kabupaten Banggai tahun 2021 adalah 7,83 persen dengan jumlah penduduk miskin sebesar 30.100 jiwa.

Sehingga terdapat kenaikan tingkat kemiskinan dari tahun sebelumnya sebesar 7.39 persen dengan jumlah penduduk miskin sebesar 28.160 jiwa di tahun 2020.

Baca:  Begini Penyebab Pasar Simpong Terbakar

Jumlah penduduk Kabupaten Banggai, lanjut Ramli Tongko, sebanyak 371.322 jiwa, berada diurutan ke 3 se-Provinsi Sulteng.

Namun jumlah penduduk miskin di wilayah Kabupaten Banggai berada pada urutan ke-6 se Provinsi Sulteng.

Tahun 2016, angka kemiskinan di Kabupaten Banggai sebesar 9,47 persen atau 33.970 jiwa. Kemudian tahun 2017 9,2 persen atau 33.636 jiwa.

Dan pada tahun 2018 angka kemiskinan Kabupaten Banggai 9,12 persen atau 33.725 jiwa.

Kemudian pada tahun 2019 jauh menurun menjadi 7,8 persen atau 29.300 jiwa.

Bagaimana pendapat Bupati Banggai H. Amirudin terhadap kenaikan jumlah warga miskin yang cukup signifikan itu?

Baca:  Turunkan 48 Peserta, Kafilah Banggai Target Juara Umum MTQ XXIX Sulteng

Bupati Banggai Amirudin menegaskan perlunya langkah-langkah upaya percepatan penanggulangan kemiskinan dengan mengintegrasikan seluruh stakeholders terkait, baik pemerintah maupun swasta.

“Saya berharap kepada seluruh dinas instansi terkait agar memaksimalkan manfaat dari program dan kegiatan yang ada agar lebih tepat manfaat dan tepat sasaran” tegasnya.

Upaya yang akan dilakukan antara lain dengan mensinergikan semua program dari pusat sampai daerah serta memaksimalkan verifikasi dan validasi data.

Selain itu, sinergitas antar sektor pembangunan yang ada, termasuk upaya-upaya percepatan penyerapan dana pembangunan. *

error: Content is protected !!