LUWUK, Luwuktimes.id— Ketua Montolutusan Moh. Ghiffary Unus berpesan kepada warga Babasal (Banggai, Balantak dan Saluan) untuk tetap menjaga kekompakan. Apabila ada dinamika yang timbul, maka persoalan itu dapat diselesaikan dengan kepala dingin.
Pesan Ghiffary ini disampaikan kepada Luwuktimes.id, menyusul beberapa waktu lalu sempat terjadi insiden di Dusun IV Desa Bunga Kecamatan Luwuk Utara. Persoalan itu kemudian menjadi perhatian khusus unsur Forkopimda. Untung saja, kasus itu mampu diredam.
Ghiffary mengatakan, Jumat (20/11) dirinya menggelar pertemuan bersama Ketua Kerukunan Luok, Kepala Desa, Ketua BPD desa Bunga dan perwakilan keluarga korban. “Hadir juga perwakilan warga Montolutusan,” kata dia. Inti dari pertemuan itu yakni menyerahkan sepenuhnya insiden tersebut kepada unsur kepolisian untuk bekerja.
Pada kesempatan itu juga Pelaksana harian (Plh) Bupati, Kapolres, Ketua DPRD dan Dandim yang diwakili Kasdim sambung Ghiffary, secara bergantian memberikan arahan dan ajakan untuk sama-sama menjaga ketertiban dan keamananan.
Ghiffary pada pertemuan itu berujar, kerukunan keluarga Babasal sejak dahulu kala sudah dan terkenal dengan kekompakannya. Dan hari ini kesolidan itu harus tetap dijaga. Karena tidak ada perbedaan antara suku Saluan, Banggai maupun Balantak.
Baca juga: Saran Direktur RSUD Luwuk, Perlu Ada Rumah Sakit Darurat Covid-19
“Tiga suku ini adalah suku asli tanah Babasal (Banggai, Bangkep dan Balut). Jika ada kesalahpahaman mari kita selesaikan secara baik-baik. Terlebih lagi di dalam menghadapi pilkada 9 Desember nanti,” kata dia.
Memang lanjut Ghiffary, konflik antar suku agama dan ras, seringkali dijadikan alat oleh oknum-oknum tertentu untuk memecahkan tali persaudaraan yang selama ini sudah terjalin baik.
Dan diakhir tanggapan Ketua Montolutusan turut memberikan support kepada pihak kepolisian agar mampu mengungkap akar permasalahan tersebut. Apalagi berkaitan dengan agama. Isu itu sangatlah sensitif.
Rencananya, Ketua Montolutusan akan berkonsultasi dengan Ketua Forum Babasal Bersatu, Samsulbahri Mang. Agendanya agar membuat posko terpadu TNI/Polri dan warga di Desa Bunga.
“Namanya posko Babasal Bersatu, agar dalam waktu dekat ini bisa bersama sama menjaga ketentraman dan ketertiban di desa Bunga,” tutup mantan Ketua DPD KNPI Kabupaten Bangkep ini. *
(yan)
Discussion about this post