LUWUK TIMES – Kedatangan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian di Kabupaten Banggai pekan ini, disambut dengan kritikan oleh kalangan mahasiswa.
Ahmad Hasyim, Mahasiswa Fakultas Teknik, Universitas Tompotika, pada Luwuk Times, Selasa (01/06/2023), mengatakan bahwa saat nanti berada di Kabupaten Banggai, Mendagri harus bisa menjelaskan langsung kepada masyarakat Kabupaten Banggai terkait status perjuangan Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Sulawesi Timur.
“Jangan Mendagri datang hanya urusan seremonial. Ada hal yang sangat penting, yang ingin masyarakat Kabupaten Banggai nantikan. Dihadapan rakyat Banggai, dia harus bisa menjelaskan status DOB Sultim,” ucapnya.
Penjelasan langsung terkait progres terkini DOB Sultim oleh Mendagri Tito, kata Ahmad, penting untuk didengarkan oleh publik Kabupaten Banggai, mengingat perjuangan Sultim sudah berlangsung 20 tahun lebih sejak Tahun 2.000.
“Sampai sekarang, bagi kami, progres perjuangan Sultim, sangat tidak jelas, kabur dan mengambang. Pemerintah beralasan ada moratorium, tapi daerah Papua ada 3 provinsi baru yang di sahkan pemerintah pusat, ini yang ingin kami dengar langsung dari Pak Tito, kapan Sultim bisa mekar,” tandasnya.
Kedatangan Mendagri Tito, kata Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Kecamatan Pagimana (HMKP), ini jangan hanya menyibukkan rakyat dan pemerintah daerah, tapi lupa pada sejarah panjang perjuangan Kabupaten Banggai ingin membentuk Sultim.
Sebaliknya, kata Ahmad, semua kalangan di Kabupaten Banggai, punya momentum penting menyuarakan secara langsung dan bersama-sama terkait DOB Sultim, saat kedatangan Mendagri.
“Kata Bung Karno, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Urusan pemekaran DOB tanggungjawab Kemendagri dan DPR RI. Kami tunggu kedatangan Pak Menteri untuk bisa menjawab, torang pe Sultim mau dimekarkan atau tidak ?,” pungkasnya. *
Naser Kantu
Discussion about this post