LUWUKTIMES.ID — Liaison officer atau LO Partai Golkar Ramdan Bukalang merespon komentar dua mantan komisioner KPU Banggai Alwin Palalo dan Supriadi Lawani, yang getol menyorot penyelenggaraan pemilu 2024.
Salah satunya tentang dugaan suap penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan dan desa ke Bawaslu.
Menurut Ramdan Minggu (17/03/2024) tadi malam, kemungkinan keduanya lupa atau pura pura lupa.
Pasalnya, para personel lembaga adhok dalam hal ini panitia pemilihan kecamatan (PPK) yang saat ini sebagai terlapor, merupakan hasil produk KPU periode sebelumnya. Baik Alwin maupun Supriadi masih menjabat sebagai komisioner KPU Banggai.
“Iya, mungkin mereka pura-pura lupa. Kan mereka yang rekrut dan angkat itu PPK se Kabupaten Banggai. Masa iya mereka ragukan kredibilitas dari para PPK hasil rekrutmen mereka,” kata Ramdan.
“Apalagi saat ini keduanya juga sudah berafiliasi dengan partai politik. Mungkin saja tidak bisa terima dengan hasil pemilu yang kurang menguntungkan,” sindir Ramdan.
Bagi Ramdan, kritikkan yang kerap mereka lontarkan terhadap hasil pemilu 2024, patut diduga sebagai upaya menumbuhkan rasa ketidakpercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu.
Padahal bagi publik termasuk Partai Golkar menilai penyelenggaraan pemilu 2024 berlangsung sukses, lancar dan aman.
Apalagi kedepan masih akan menghadapi momentum pilkada serentak.
Mestinya sambung Ramdan, apa yang telah dihasilkan KPU Banggai dibawah kepemimpinan Santo Gotia, perlu mendapatkan apresiasi dari masyarakat Kabupaten Banggai. Termasuk dua mantan komisioner KPU Banggai tersebut.
Terlebih lagi, Pemilu 2024 tingkat partisipasi pemilih naik, dibanding pemilu lima tahun lalu.
Itu karena formasi KPU Banggai kali ini, kinerjanya jauh lebih baik dari pada periode sebelumnya, dimana keduanya masih menjabat.
Karena lalai dan tidak professional, sehingga mengakibatkan keterlambatan distribusi logistik pemilu 2019.
“Hal ini tentunya sangat merugikan masyarakat Kabupaten Banggai dan partai politik,” tutup Ramdan. *
Discussion about this post