JAKARTA, Luwuk Times— World Healteh Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia menyebut bahwa sebagian besar penduduk Jalur Gaza, Palestina menghadapi kondisi seperti kelaparan
“Sebagian besar penduduk Gaza sekarang menghadapi bencana kelaparan,” kata Direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dikutip dari saluran berita Ultra Palestine, Rabu (12/6/2024).
Ghebreyesus menambahkan, meskipun ada laporan peningkatan pengiriman makanan, saat ini tidak ada bukti bahwa mereka yang paling membutuhkan menerima makanan dalam jumlah dan kualitas yang cukup.
Ia menjelaskan, terdapat lebih dari 8.000 anak balita yang dirawat karena gizi buruk akut, termasuk 1.600 anak yang menderita gizi buruk akut berat.
Ghebreyesus membenarkan bahwa hanya dua pusat kesehatan di Jalur Gaza yang menyediakan perawatan bagi pasien yang menderita kekurangan gizi akut, karena kurangnya keamanan dan kurangnya akses ke pusat-pusat lainnya.
Ghebreyesus mengingatkan bahwa kurangnya kemampuan memberikan layanan kesehatan secara aman, kurangnya air bersih, dan meluapnya air limbah, semuanya sangat meningkatkan risiko anak-anak di Jalur Gaza terkena malnutrisi.
Dalam pernyataannya kepada pers, Ghebreyesus merujuk pada memburuknya krisis kesehatan di Tepi Barat, bertepatan dengan keasyikan dunia dengan perang di Gaza, dan mencatat bahwa layanan kesehatan di Tepi Barat telah menjadi sasaran sekitar 500 serangan sejak tanggal 7 Oktober.
Dia menekankan bahwa di sebagian besar wilayah Tepi Barat, klinik hanya beroperasi dua hari dalam seminggu, sementara rumah sakit beroperasi dengan kapasitas sekitar 70 persen. *
stp/ultrapalestine
Discussion about this post