BANGGAI— Ketua Persatuan Wredathama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Banggai Bachtiar Pasman mengatakan, pensiun merupakan kenyataan yang tidak bisa dihindari oleh para ASN. Dan menjadi pensiunan itu sungguh menyakitkan.
Memberikan sambutan pada malam tasyakuran HUT PWRI ke 62 bertempat di sekretariat PWRI Banggai, Sabtu (27/07/2024) malam, Bachtiar mengatakan, tanggal 27 Juli 2024, PWRI genap berusia 62 tahun.
Walaupun usianya sudah tidak muda, namun bicara soal PWRI banyak yang belum tahu.
“Kata umum nya adalah pensiun. Tapi lebih menggunakan kata Wredathama. Yang artinya orang tua yang utama. Cuma nama yang utama, tapi tidak diutamakan. Meski begitu kami tetap tegar,” kata Bachtiar.
Pensiun kata Om Tiar sapaannya, sangat menyakitkan. Meski begitu pensiun sebuah kenyataan yang tidak bisa dihindari oleh kalangan ASN.
Kenapa menyakitkan? Ia memberi jawabannya.
Bagi kalangan pejabat, tentu pernah merasakan masa kejayaannya. Mendapat jabatan serta fasilitas yang memadai. Tapi pada akhirnya, jabatan dan fasilitas itu berakhir seiring masuk masa pensiun.
“Setiap ada permulaan, pasti ada akhir,” kata mantan Kasat Pol PP Kabupaten Banggai yang saat ini menjadi politisi.
Anggota DPRD Banggai periode 2019-2024 ini mengaku tidak sepakat dengan pendapat yang menyebutkan setelah pensiun maka berenti pula aktivitas yang dilakukan.
Malah sebaliknya sambung Om Tiar, pada masa pensiun lebih banyak waktu luang yang dapat dimanfaatkan. Tak hanya untuk kepentingan pribadi, tapi untuk kepentingan orang banyak.
“Setelah pensiun kita belum habis tugas. Justru banyak tugas terhadap pembangunan,” katanya.
“Kalau ASN itu urusannya fokus. Tapi pensiun lebih luas yang kita urus. Jika perlu secara kelembagaan PWRI Banggai mengajukan rekomendasi ke pemerintah terkait dengan aspirasi publik,” tambah Om Tiar. * (advertorial)
Baca: Kasi Humas Polres Banggai Iptu Al Amin Beberkan Program Unggulan AKBP Putu Hendra
Discussion about this post