Oleh: Fini Sulila, A.Md.Kom
SATU tahun sudah kebengisan Zionis Yahudi terhadap Palestina terus terjadi dan kekejamannya semakin menggila. Perbuatan busuk mereka itu tidak bisa diatasi hanya dengan perundingan demi perundingan.
Ketidakberdayaan kaum muslim di dunia semenjak diruntuhkannya institusi Islam terakhir kali pada tahun 1924, yang menyebabkan keadaan saudara kita di Palestina selalu berada dalam cengkeraman israel dan antek-anteknya.
Belum lama ini, pada Sabtu malam, 19 Oktober 2024, serangan udara Israel telah membantai 73 warga Palestina di daerah permukiman di Beit Lahia, Gaza utara.
Kantor media pemerintah Gaza mengonfirmasi serangan udara Zionis Israel menghantam daerah pemukiman padat penduduk sehingga korban meninggal begitu banyak, termasuk wanita dan anak-anak.
Israel melancarkan serangan udara dan darat besar-besaran sejak 6 Oktober, memperketat pengepungannya di daerah yang dilanda perang dan menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi.
Sebelum serangan terbaru, invasi brutal Israel telah menewaskan lebih dari 400 orang di Gaza utara, kata Bassal kepada AFP.
Utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah mengutuk serangan yang terus berlanjut terhadap warga sipil Palestina.
Ini setelah serangan udara Israel di Beit Lahiya di Gaza yang menewaskan 87 warga pada sejak Sabtu malam.
Sejak 7 Oktober 2023, serangan militer Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 42.603 warga Palestina dan melukai 99.795 orang, kata kementerian kesehatan. Jumlah korban tersebut termasuk 84 kematian dalam 24 jam sebelumnya, menurut kementerian.
Angka tersebut mungkin jauh lebih rendah dengan perkiraan 10.000 jenazah masih terkubur di antara puing-puing bangunan yang hancur di seluruh Jalur Gaza.
Pernyataan OHCHR yang terbaru, bahwa operasi militer Israel telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir setelah pemboman selama setahun yang telah menewaskan lebih dari 42.000 orang dan meninggalkan sebagian besar wilayah itu dalam reruntuhan.
“Sejak 6 Oktober, militer Israel telah membuat kehidupan di Gaza utara mustahil bagi warga Palestina. Banyak dari mereka yang telah menghadapi kelaparan dan pengungsian berulang kali,” kata OHCHR, seperti dikutip CNN, Senin 21 Oktober 2024.
“Sementara militer Israel telah menuntut agar semua warga sipil meninggalkan Gaza utara, mereka terus tanpa henti mengebom dan menyerang daerah tersebut, terutama di dalam dan sekitar Kamp Jabalya,” ungkap OHCHR. Bahkan OHCHR berkata, Israel menghancurkan Palestina dengan kematian dan pengungsian.
Bahkan, pada tanggal 14 oktober 2024, jet tempur zionis Israel mengebom tenda pengungsi warga Palestina di sekitar Rumah Sakit Al Aqsa yang menyebabkan kebakaran hebat pada tenda-tenda pengungsi.
Dan sangat menyayat hati, saat pengeboman terjadi para pengungsi yang berada di dalam tenda ikut terbakar.
Ditengah kebrutalan Israel yang sampai saat ini masih terus terjadi, mirisnya para penguasa Muslim bungkam seribu bahasa. Apakah mereka tak memiliki hati, mata dan telinga? hingga jeritan para wanita dan anak-anak tak terdengar oleh mereka.
Negara-negara yang terdekat dengan Palestina seperti Arab Saudi, Qatar, Mesir, Irak, Suriah, Turki, dan lain-lain. Tidak melakukan tindakan yang berarti selama Oktober ini, bahkan sejak 76 tahun lalu.
Dukungan dan solidaritas negeri-negeri Barat membuat entitas penjajah makin leluasa mengatur zona di Palestina, mereka bisa dengan semena-mena mengatur lalu lintas logistik untuk rakyat Palestina.
Discussion about this post