BANGGAI, Luwuk Times— Sekalipun pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Banggai, Herwin Yatim-Hepy Manopo masih akan dipilih pada pemungutan suara ulang (PSU) 5 April 2025, namun tidak lagi menentukan untuk paslon nomor urut 2 ini.
Yang menjadi fokus perhatian publik ada pada paslon nomor urut 1 Amirudin Tamoreka-Furqanuddin Masulili (AT-FM) dan paslon nomor urut 3 Sulianti Murad-Samsulbahri Mang.
Hasil PSU pada dua kecamatan lah yang akan menentukan siapa paslon yang akan menjadi Bupati dan Wakil Bupati Banggai periode 2025-2030 mendatang.
Tak beda dengan PDI Perjuangan. Partai Hanura Kabupaten Banggai juga merasakan ‘dilematis’ politik.
Tetap konsisten memberi sokongan politik kepada paslon awal? Atau beralih dukungan kepada paslon lainnya, dalam hal ini AT-FM atau Anti-Bali.
Soal kemana arah dukungan politik pada PSU, Ketua DPC Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kabupaten Banggai, Suharto Yinata belum memberi jawaban kongkrit.
Pasalnya, hingga tiga pekan jelang hari H PSU, partai pemilik satu kursi DPRD Banggai ini belum punya sikap politik.
Bahkan Suharto secara blak-blakan mengaku baik paslon petahana maupun new comer belum memberi sinyal pada partainya.
“Selama ini dari dua pasang calon yang ikut PUS belum ada yang mengajak saya. Jadi saya belum mengambil sikap kemana arahnya,” kata Ato-sapaan akrab Suharto Yinata.
Meski hanya punya satu perwakilan di parlemen lalong, sepertinya Suharto menjaga kewibawaan partainya.
Alasan itulah sehingga ia tidak kasak-kusuk melakukan pendekatan politik terhadap dua paslon yang bakal sengit berkompetisi pada PSU.
“Malu-malu juga saya menawarkan diri. Nanti orang bilang partai murahan,” kata Ato.
Yang jelas tekan wakil rakyat 3 periode ini, politik itu adalah kepentingan. Tentu saja sebelum masuk pada endingnya itu, harus ada deal-deal yang terbangun.
“Namanya politik semua kepentingan. Kalau mau mendukung salah satu calon pasti ada deal deal nya dulu kan?,” kata Ato menutup komentar. *
Reporter Sofyan Labolo
Discussion about this post