Luwuk, Luwuk Times.ID— Kepala Suku Andio, Rahmat Djalil konsisten menolak pertambangan nikel di Kecamatan Masama.
Kali ini aspirasinya yang mendapat backup dari kalangan pemuda di wilayah itu, kembali disuarakannya kepada Luwuk Times, Sabtu (06/03/2021).
“Penolakan tambang nikel di Kecamatan Masama sudah menjadi harga mati,” kata Rahmat.
Rencananya hari ini dilaksanakan kegiatan sosialisasi tambang nikel. Akan tetapi agenda itu molor.
“Pertemuan untuk sosialisasi tambang nikel yang sedianya dijadwalkan hari ini, namun urung dilaksanakan, karena belum dapat hadirnya narasumber pihak perusahaan,” kata Rahmat.
Sejak awal lanjut Rahmat, sosialisasi tambang nikel ini kami tolak. Apalagi belum sesuai prosedur.
Harusnya jika mengacu pada pedoman teknis pelaksanaan sosialisasi tambang nikel diumumkan 10 hari sebelum pelaksanaan di kantor kecamatan dan balai-balai desa yang akan terdampak agar diketahui dan dihadiri masyarakat.
Tetap dengan pendirian awalnya bahwa pertambangan nikel akan mengancam kelestarian lingkungan.
Bahkan akan terganggu pula kemakmuran masyarakat Masama, baik saat ini maupun generasi yang akan datang.
Kepala Suku Andio ini juga meminta kepada dinas teknis agar meneliti kembali dokumen amdal tambang nikel di Masama yang telah masuk dan akan diproses menjadi perizinan. Karena diduga belum memenuhi 30 poin rekomendasi hasil sidang komisi amdal yang dilaksanakan Januari 2021 lalu.
“Jika memang sudah selesai dan terpenuhi seharusnya pemrakarsa memberi tembusan kepada saya, perwakilan lembaga adat, perwakilan pemuda Masama, dan pihak-pihak yang hadir dalam sidang komisi amdal waktu itu.
“Kewajiban pemrakarsa memenuhi hal tersebut, agar dapat diperiksa kebenarannya sama-sama apakah sudah benar terpenuhi atau belum,” jelas Djalil. *
(man)
Discussion about this post