Ia berharap pelaku fitnah ART bisa segera diungkap. Siapa dalang atau aktor di balik ini. Penting sekali diungkap supaya ada efek jera.
“Tangkap pelakunya! Cara-cara seperti ini yang merusak kedewasaan berpolitik. Ini bagian dari mencederai proses demokrasi. Jangan dibiarkan,” desak Adi.
Fitnah Murahan
Sejurus dengan itu, Ipul warga Kabupaten Donggala juga menyayangkan serangan fitnah kepada ART.
Ia mengaku sangat mengenal kepribadian ART. Anggota DPD RI asal Sulteng itu kata Ipul sangat vokal membela dan menyuarakan aspirasi masyarakat Sulteng.
Ia menilai bahwa cara seperti itu adalah fitnah.
“Ini fitnah murahan. Tidak laku dijual. Kami tahu siapa yang pantas menjadi pilihan bagi kami,” kata Ipul.
Ia meminta pihak kepolisian khususnya Polda Sulteng, tidak tinggal diam dengan masalah ini. Pelakunya segera diungkap. Jika terus dibiarkan, bisa juga menimpa yang lainnya.
“ART sudah terbukti. Kami selalu mendukung dan tidak goyah dengan isu miring begitu. Sebagai masyarakat kami berharap pelakunya diungkap segera” ujarnya.
Bahkan, Ipul menerima informasi bahwa pelakunya sudah ketahuan identitasnya. Dimana tempat tinggal dan alamatnya, juga sudah diketahui. Apa modus mereka juga sudah ketahuan.
“Saya dengar informasinya, sekarang ini menunggu sikap atau keputusan ART saja, terkait pelakunya. Proses hukum diserahkan kepada ART yang memutuskan. Sebab barang bukti sudah ada,” ungkap Ipul.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat tetap tenang dan jangan terpancing. Mari tetap jaga situasi keamanan. Jaga kondusifitas daerah sebelum Pemilu 2024 bulan Februari mendatang.
“Kita serahkan ke pihak kepolisian yang membereskan serangan fitnah ART ini. Mari kita masifkan hastag #fitnah ART dan #tangkappelakunya. Pelaku fitnah dan black campaign harus dihukum. Karena berpotensi mengganggu stabilitas kamtibmas jelang Pemilu 2024,” pinta pria pengagum berat ART ini. *
Kunjungi juga Luwuk Times di Google News
Discussion about this post