Luwuk Times, Jakarta— Perairan Israel turut terancam, setelah angkatan bersenjata Yaman Houthi mengincar kapal-kapal Israel di Laut Merah.
Angkatan bersenjata Yaman Houthi melakukan pemantauan terhadap kapal-kapal milik zionis yang penting di wilayah perairan secara komersial.
Bahkan kapal Israel yang tidak mengibarkan bendera negara Yahudi tersebut. Sebab, kapal-kapal Israel sedang berkamuflase dalam pergerakannya di Laut Merah.
Kapal-kapal Israel tidak berani mengibarkan bendera hingga mematikan alat identifikasi. Pihak Houthi akan mencari lalu memverifikasinya, dan tanpa ragu akan menghancurkannya.
Kabar terbaru, Ahad (19/11/2023), angkatan bersenjata Yaman, Houthi membajak kapal kargo milik pengusaha Israel bernama Rami Unger.
Yaman punya alasan sehingga harus membela Palestina.
Jarak antara Yaman-Palestina sekitar 2.400 KM. Meskipun dipisahkan dengan jarak yang cukup jauh, tapi fakta historis, kedua negara ini memiliki hubungan mesra.
Tentu saja derita yang dialami warga Palestina yang menjadi korban genosida militer Israel dirasakan warga Yaman.
Atas tindakan genosida militer Israel itu, Houthi, Angkatan Bersenjata Yaman mengirimkan pesan kematian kepada Israel.
“Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,” ucap Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman, mengawali pesan sebagaimana dilansir Okenesia.com, Senin (20/11/2023) pagi.
“Berdasarkan tanggung jawab agama, nasional dan moral, dan mengingat agresi brutal Israel-Amerika yang dialami Jalur Gaza. Termasuk pembantaian dan genosida setiap hari. Sebagai tanggapan terhadap tuntutan rakyat Yaman dan tuntutan masyarakat bebas, dan untuk memberikan bantuan kepada rakyat kami yang tertindas di Gaza,” demikian pesan yang disampaikan Angkatan Bersenjata Yaman.
Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan bahwa mereka akan menargetkan semua jenis kapal Israel. Yakni, kapal yang membawa bendera Zionis Israel, kapal yang dioperasikan oleh perusahaan Israel serta kapal milik perusahaan Israel.
Ada tiga pesan yang disampaikan angkatan bersenjata Yaman kepada seluruh negara di dunia.
Pertama, meminta kepada negara lain untuk menarik warganya yang bekerja di kapal Israel.
Kedua, menghindari pengiriman barang atau menumpang di kapal Israel.
Ketiga, angkatan bersenjata Yaman meminta kapal lain untuk menjauh dari kapal Israel. Karena tentu saja akan menjadi target serangan.
Pesan itu dikeluarkan oleh Angkatan Bersenjata Yaman di Sanaa, Ahad 6 Jumadil Awal, tahun 1445 H atau tanggal 19 November 2023 Masehi. *
Ikuti terus berita kami di Google News
Discussion about this post