Oleh: Putri Yulinar Ibrahim, S.M
Bullying atau perundungan telah mengakar di generasi kita saat ini. Dan ini masalah yang terus berulang kali terjadi, bahkan perundungan terjadi sampai mengakibatkan kekerasan hingga kematian.
ARR (15), siswa sekolah menengah atas di Banjarmasin, Kalimantan Selatan diamankan polisi karena menikam teman satu sekolah, MRN (15) saat pelajaran berlangsung.
Akibat penusukan tersebut, korban harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Ulin, Banjarmasin. Sementara pelaku mengaku melakukan hal tersebut karena korban kerap mem-bully-nya. (regional.kompas.com)
Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Depok, berinisial MNZ (19 tahun) ditemukan tewas dalam keadaan terbungkus plastik di kamar kosnya di Kawasan Kukusan, Beji, Kota Depok, Jumat (4/8/2023). Polisi kemudian mengungkap bahwa korban dibunuh oleh seniornya sendiri. (news.republika.co.id)
Di Kabupaten Banggai pun terjadi bullying hingga mengakibatkan ketakutan pada diri korban. Seorang pelajar di wilayah Kecamatan Luwuk Utara, Kabupaten Banggai, menjadi korban bully atau perundungan yang dilakukan sejumlah pelajar lainnya.
Akibat aksi bully yang diterimanya di sekolah, korban pelajar tersebut akhirnya tak berani ke sekolah lagi, karena takut.
Aksi bully yang dilakukan sejumlah pelajar itu, akhirnya ditindaklanjuti Kepala Sekolah dengan meminta bantuan kepada Polisi, Selasa 15 Agustus 2023. (radarsultim.com)
Ketua Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti, mengatakan dari 16 kasus perundungan pada satuan pendidikan mayoritas terjadi pada tingkat sekolah dasar (25 persen), sekolah menengah pertama (25 persen), dan sekolah menengah atas (18,75 persen), dan sekolah menengah kejuruan (18,75 persen).
“Kemudian terjadi di madrasah tsanawiyah dan pondok pesantren masing-masing 6,25 persen,” katanya kepada VOA, Jumat (4/8). (voaindonesia.com)
Perundungan yang sering kali terjadi dalam dunia pendidikan jelas bukti kalau Indonesia darurat perundungan. Perundungan atau yang sering kita dengar dengan sebutan bullying adalah jenis tindakan menyakiti yang sering di lakukan seseorang atau secara berkelompok.
Perundungan atau bullying sering di lakukan secara verbal, physical, social, cyber, bahkan hingga sexual. Tanpa di sadari tindakan seperti ini telah mengakar pada generasi kita. Banyak guru, orang dewasa, bahkan orang tua yang kerap mengabaikan terjadinya perundungan ini.
Sekelas anak SD saja sudah sering melakukan tindakan perundungan ini, sekedar candaan yang di anggap biasa oleh orang dewasa tanpa sadar telah menjadi kekerasan yang melukai hati dan jiwa. Kasus ini salah satu dampak dari penerapan sistem sekuler yang telah menjauhkan agama dari kehidupan.
Generasi kita tidak terdidik memiliki syaksiyah islamiyah (Kepribadian Islam) ketika kurikulum sekuler yang diterapkan. Kasus-kasus yang sering terulang dan semakin kesini semakin banyak pelaku dan korban perundungan menunjukkan betapa buruknya perilaku generasi kita yang jauh dari karakter sebagai umat terbaik, beginilah potret buram sistem sekuler.
Discussion about this post