LUWUK TIMES— Bunda PAUD Kabupaten Banggai Hj. Syamsuarni Amirudin berkunjung ke Dusun Tombiobong, Desa Maleo Jaya, Senin (6/10/2025).
Kunjungan ke Komunitas Adat Terpencil (KAT) Loinang Dusun Tombiobong Desa Maleo Jaya itu dalam memastikan anak usia dini tetap mendapatkan akses pendidikan PAUD yang bermutu sebelum memasuki SD.
Kepala Desa Maleo Jaya Zainal Abidin mengapresiasi kedatangan Bunda PAUD. Ia berharap kunjungan ini bisa membawa hal yang positif untuk kemajuan pendidikan anak usia dini khususnya Desa Maleo Jaya.
Desa Maleo Jaya terdapat 2 Taman Kanak-kanak, KB Maleo Jaya dan TK ABA Tombiobong.
Camat Batui Selatan Faidil Akbar Dg. Pasau menilai, ini merupakan bukti nyata komitmen Pemerintah untuk memberikan akses terhadap pendidikan bahkan hingga pelosok terpencil.
Pada kunjungan ini Bunda PAUD memberikan sejumlah alat tulis, menggambar dan mewarnai kepada sejumlah siswa/siswi PAUD yakni, KB Maleo Jaya dan TK ABA Tombiobong.
Kebiasaan Anak
Bunda PAUD mengatakan para pengajar harus bisa mengenalkan dan mengajarkan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat kepada peserta didiknya.
Karena gerakan ini bertujuan anak-anak menjadi generasi yang sehat fisik, mental, dan spiritual.
“Saat ini Pemerintah telah mencanangkan wajib belajar selama 13 tahun. Satu tahun TK sebelum memasuki Sekolah Dasar,” kata Bunda PAUD.
Ia juga berpesan kepada orang tua murid agar terus mengawasi dan mengawasi anak dengan baik. Ia mengingatkan akan bahaya penggunaan gadget yang berlebihan yang menyebabkan anak terganggu tumbuh kembangnya.
Bunda PAUD pun mengajak kepada Bunda PAUD Kecamatan Batui Selatan dan Bunda PAUD Desa Maleo Jaya, agar aktif melakukan sosialisasi, termasuk melakukan pemeriksaan kesehatan agar terhindar dari penyakit kanker serviks.
Ketua Komunitas Adat Terpencil Loinang Tombiobong, Pesawat mengucapkan terima kasih atas kunjungan Bunda PAUD Dusun Tombiobong.
Kepada Bunda PAUD, Pak Pesawat menitip usul agar Pemerintah Daerah lebih memperhatikan akses jalan menuju ke Dusun Tombiobong serta Polindes yang kondisinya sangat memprihatinkan.
Ia mengatakan, masyarakat Tombiobong ketika sakit harus menempuh jarak jauh untuk sampai ke fasilitas kesehatan, bahkan melewati jalan rusak dan banjir. *