Orang bijak akan menerima kebenaran meskipun ia bersalah, tetapi orang bodoh akan berdebat mencari pembenaran atas kesalahannya.
Jauh lebih baik benar kita disalahkan, dari pada salah kita di benarkan. Warna-warna kehidupan adalah sebuah keindahan.
Air tak selalu jernih begitupun kata-kata. Langit tak selalu cerah begitupun hati kita. Jalan tak selalu mulus dan lurus, begitu pun langkah kita.
Waktu SD, orang tua menghantarkan kita sampai pintu kelas. Waktu SMP, orang tua menghantarkan kita sampai pintu sekolah. Waktu SMA, orang tua menghantarkan kita sampai pintu rumah kita.
Waktu merantau orang tua menghantarkan kita ke bandara dan pelabuhan. Tetapi sayang ketika orang tua wafat, anak-anak nya tak sanggup dan mampu memandikan dan menyolatkan. Bahkan mengangkat jenazahnya pun tak sempat.
Cinta dunia sering menipu. Tetapi mengapa itu yang kita kejar? Cinta Manusia sering melukai. Tetapi itu yang kita cari. Cinta Allah selalu bersama. Tetapi mengapa itu yang sering kita lupa dan lalai.
Jadilah terang tanpa memadamkan cahaya orang lain. Naiklah tinggi tanpa menjatuhkan orang lain. Capailah bahagia tanpa melukai orang lain. Yang terpenting adalah selalu menjadi baik tanpa memburukkan orang lain.
Iblis dan setan telah bersumpah bahwa bila ia gagal menjadikan manusia menjadi jahat dan buruk. Maka ia akan menjadikan manusia merasa paling benar dan paling baik.
Bila manusia sudah merasa paling benar dan paling baik, maka akan sulit menjadi manusia baik dan benar.
Direndahkan tak akan mungkin menjadi sampah. Ditinggikan pun tak akan menjadi rembulan, maka jangan risaukan omongan orang. Sebab setiap orang menilai mu dengan pengetahuan dan pengalaman yang berbeda.
Teruslah melangkah selama berada di jalan yang benar. Meski kebaikan mu sering tak dihargai.
Saat orang ngomongin kita di belakang, itu berarti kita berada jauh di depan mereka. Saat orang merendahkan kita, itu berarti kita lebih tinggi dari mereka.
Saat orang lain iri kepada kita, hal itu bermakna bahwa kita lebih sukses dari mereka. Saat orang lain menilai buruk diri kita, itu berarti kehidupan kita lebih indah dari mereka.
Ada tiga hal yang tak pernah kembali, waktu, perkataan dan kesempatan. Ada tiga hal yang membuat kita dewasa, kesabaran, ketulusan dan rasa syukur. Ada tiga hal yang tak pernah kekal, harta, jabatan dan cinta manusia. Dan ada tiga hal yang membuat kita berharga, komitmen, kejujuran dan kerendahan hati.
Perhatikan pikiran mu, karena akan menjadi perkataan. Perhatikan perkataan mu karena akan menjadi perbuatan mu.
Perhatikan perbuatan mu, karena akan menjadi kebiasaan mu. Perhatikan kebiasaan mu, karena akan menjadi karaktermu. Dan perhatikan karakter mu karena akan menjadi nasibmu. *
Baca juga: Secara Ekonomi, Pelayanan Itu Mahal, Tetapi Secara Politik Tidak Semahal Demokrasi
Kunjungi kami juga di Google News
Discussion about this post