LUWUKTIMES.ID— Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah Kabupaten Banggai menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke IV, bertempat Hotel Santika Luwuk, Sabtu (20/1/2024).
Musda DPD Wahdah Islamiyah itu dibuka Bupati Banggai yang diwakili Staf Ahli Bupati Banggai Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pengembangan Wilayah Rudi P.K Bullah.
Saat menyampaikan sambutan tertulis Bupati, Rudi Bullah menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kerja-kerja organisasi keagamaan di Kabupaten Banggai.
“Kami berharap, program dan kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan oleh DPD Wahdah Islamiyah Kabupaten Banggai dapat berjalan selaras dengan program serta visi misi Pemerintah Kabupaten Banggai,” ujar Rudi.
Musda IV yang dilaksanakan selama 2 hari itu akan menetapkan ketua beserta jajaran DPD Wahdah Islamiyah Banggai periode 2024-2029.
Kepengurusan baru itu yang akan meneruskan kepemimpinan yang sebelumnya diketuai Sukarno Abby.
Staf Ahli Bupati berharap, pengurus yang terpilih dapat melaksanakan kepemimpinan dengan penuh tanggung jawab. Mampu menakhodai organisasi sesuai nilai-nilai Pancasila, UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta berdasarkan Alquran dan Alhadis.
“Saya yakin organisasi ini akan sangat membantu pemerintah dalam membangun sumber daya manusia dan mensejahterakan masyarakat Kabupaten Banggai pada umumnya, dan lebih khusus dalam kegiatan keagamaan,” kata Rudi.
Ormas Islam yang Eksis
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Wahdah Islamiyah Provinsi Sulawesi Tengah KH. Muhamad Yani Abd. Karim mengatakan, Musda kali ini merupakan momentum untuk merumuskan program-program strategis yang diturunkan dari program pusat dalam Muktamar IV Wahdah Islamiyah pada 2021 lalu.
“Bagaimana kita mengawal visi Wahdah Islamiyah menjadi ormas Islam yang eksis secara nasional pada tahun 2030,” ujar Ketua DPW WI Sulteng.
Ormas Islam yang bergerak di bidang dakwah, pendidikan, dan sosial ini terus membangun kolaborasi dan sinergisitas dengan seluruh elemen umat dan bangsa.
Muhamad Yani menjelaskan, Wahdah konsisten menjalankan dakwah islahiyah atau dakwah untuk perbaikan. Dakwah ini dimaknai sebagai upaya untuk melakukan perbaikan dalam seluruh dimensi kehidupan masyarakat.
Ia mengakui hal tersebut tidak mudah bahkan penuh risiko, sehingga dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Tentu semakin baik jika bersama-sama dengan pemerintah kita,” ujarnya.
Dalam Mukernas XVI di Makassar, Wahdah Islamiyah meluncurkan Gerakan Sejuta Dai untuk Indonesia Berkah pada tahun 2030.
“Sudah berjalan dalam beberapa bulan ini melalui pola pembinaan dan pendekatan dakwah yang kami terapkan. Semoga dengan adanya gerakan sejuta dai ini semakin membawa kehidupan kita pada keberkahan,” kata Muhamad Yani. *
Baca: Bupati Amirudin Buka Secara Resmi Giat Fun Aerobics Competition
Discussion about this post