Paslon nomor urut 2 juga menanggapi jawaban paslon nomor urut 3. Kata Amirudin, tidak sedikit para honorer yang mengeluh tentang honor yang tidak manusiawi. Dan keluhan itu kami terima saat bertandang di sejumlah wilayah Kabupaten Banggai.
Pada kesempatan itu, Amirudin juga menegaskan, ketika terpilih menjadi bupati, maka akan mengratiskan biaya pendidikan selama 9 tahun serta memberikan beasiswa bagi para mahasiswa yang punya prestasi, tak hanya S1 dan S2, bahkan S3 pihaknya siap memberi beasiswa, dengan komitmen setelah selesai balik ke daerah sekaligus mengabdi.
Moderator kemudian memberi kesempatan kepada paslon nomor urut 1 mengambil pertanyaan dan dipilih pertanyaan huruf D. Pertanyaannya tentang daerah terisolir.
Jawaban Sulianti Murad singkat dan simple. Yakni siap membuka akses jalan bagi wilayah yang terisolir. Harapannya, agar akses ekonomi juga akan dinikmati warga di wilayah termarginalkan itu.
Lagi-lagi paslon nomor urut 2 tidak mengkritisi jawaban paslon nomor urut 1. Amirudin justru berujar, ketika mendapat amanah rakyat Banggai, maka tidak ada lagi daerah yang terisolir di Kabupaten Banggai.
Paslon nomor urut 3 melalui calon wakil bupati Mustar Labolo melontarkan pertanyaan buat paslon nomor urut 1. “Bangun jalan baloa doda dan lainnya. Uangnya dari mana. Begitu juga Mumpe dan lainnya,” kata Mustar. Herwin selanjutnya menambahkan, di pemerintahan hari ini telah membuka wilayah Baloa Doda. Dulunya itu merupakan kawasan hutan lindung.
Di sesi ke IV ini debat makin seru. Oleh moderator, setiap paslon bertanya kepada paslon lain. Paslon yang bertanya selanjutnya memberi tanggapan. Dan yang menjawab kembali memberi tanggapan.
Paslon nomor urut 1 bertanya kepada paslon nomor urut 2 tentang pengembangan SDM perempuan. Amirudin pun menjawab dengan suara lantang. Di pemerintah pusat ada Menteri Pemberdayaan Perempuan. Paslon nomor urut 2 telah menyiapkan dana Rp1 juta per rumah tangga.
Para perempuan nantinya tidak hanya memasak dan mengasuh anak. Tapi dengan berbekal ketrampilan, mereka bisa menopang pendapatan rumah tangga. Dan BUMDes yang akan mengelolanya, sekaligus memasarkannya.
Paslon nomor 1 kembali bertanya, dari mana sumber dananya. Sebab hitungan kami kata Sulianti Rp105 miliar lebih akan terserap pada program Rp1 juta per rumah tangga serta Rp140 miliar lebih untuk BUMDes. Amirudin menjawab, kedepan akan membuka Perusda. Sehingga daerah ini tidak hanya mengandalkan DAU, DAK dan DID. *
(yan)
Discussion about this post