Luwuk Times – Pertamina EP Donggi Matindok Field (DMF) melaksanakan program penanaman pohon dan konservasi Mangrove di Banggai, Jumat (09/12/2022).
Hal itu dilakukan sebagai upaya dan bentuk pertanggung jawaban pihak perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan.
Acara seremonial dari program tersebut digelar di desa Saribuana, Kecamatan Toili dan dihadiri oleh Forum kordinasi pimpinan kecamatan Toili, Anggota Legislatif dapil 4 Banggai (H. Akmal), Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banggai, sejumlah Ormas dan OKP, serta perwakilan Transformasi untuk Keadilan Indonesia (TuK Indonesia) selaku mitra Pertamina EP Donggi Matindok Field pada program penghijauan dan koservasi.
Dalam sambutannya, Pjs Donggi Matindok Field, Firmansyahrullah, menyampaikan pentingnya tanaman mangrove untuk keberlangsungan hidup masyarakat dan generasi selanjutnya. selain dapat menjadi salasatu instrumen penangkal bencana di wilayah pesisir, mangrove juga memiliki fungsi sebagai tanaman penunjang kelestarian biota laut. Selain itu, dalam upaya merespon isu global terkait perubahan iklim maka Pertamina EP Donggi Matindok Field memandang penting untuk terus melakukan penghijauan dan menjaga alam tetap lestari.
“penghijauan dan konservasi mangrove yang dilakukan Pertamina EP Donggi Matindok Field ini, adalah upaya kami menjauhkan masyarakat dari berbagai macam ancaman perubahan iklim seperti yang sedang ramai menjadi isu global, bahkan hal tersebut sedang berlangsung.” Ungkap Firmansyahrullah.
Pada kesempatan yang sama, Pemerintah Desa Saribuana menyambut baik, apa yang sudah dilakukan oleh pihak pertamina EP DMF, hal itu diungkap oleh I Gede Suarjana, yang mewakili sambutan Pemerintah Desa.
“Kami berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak Pertamina EP Donggi Matindok Field karena telah bersedia melakukan program penghijauan dan penanaman Mangrove di Desa Saribuana, semoga dengan adanya program ini desa kami bisa terhindar dari bencana air laut dan hewan-hewan pesisir seperti kepiting bisa berkembang biak dengan baik agar dapat menjadi bahan konsumsi yang bernilai ekonomi.” ujarnya dalam sambutan.
Sejalan dengan yang disampaikan pihak Pemdes Saribuana, pemerintah Kecamatan Toili, yang diwakili oleh Suhartono menitipkan pesan agar mangrove yang ditanam untuk generasi dapat berkelanjutan dan dijaga kelestariannya.
Setelah sambutan dari berbagai pihak, acara kemudian dilanjutkan dengan penanaman bibit Mangrove secara simbolik oleh para undangan yang hadir dan kemudian ditutup dengan foto bersama dengan beberapa kelompok tani hutan, diantaranya kelompok Srikandi Hijau, Kelompok Alam lestari, dan Kelompok Muda Karya Alam.
Adapun total bibit Mangrove yang ditanam berjumlah 5.500 pohon, sedangkan untuk tanaman buah berjumlah 650 pohon yang terbagi dari bibit buah Mangga, Durian, Matoa, Jambu Kristal, dan tanaman Keras seperti Pohon Trambesi dan Pule berjumlah 300 Pohon.
Keseluruhan tanaman itu tersebar di wilayah operasi perusahaan Donggi – Matindok dan di dua desa sekitar wilayah kerja perusahaan yaitu Desa Saribuana dan Tohitisari. *
Discussion about this post